Papua – Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan akan menindak teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) pelaku penembakan dan perusakan fasilitas umum di Ilaga, Kabupaten Puncak. Mathius juga berharap warga berani melawan KKB.
Dia mengatakan teroris KKB membakar bangunan sekolah Mayuberi dan 2 Unit Rumah Guru serta bangunan puskesmas lama terbakar. Tidak ada korban dalam kejadian itu.
“Kuat dugaan bahwa penyebab aksi pembakaran oleh KKB adalah bangunan-bangunan tersebut digunakan sebagai Poskotis oleh aparat saat penegakan hukum kemarin,” kata Mathius, dikutip dari laman Detikcom, Selasa (4/5).
Mathius berharap kejadian ini tidak akan terulang kembali karena polisi akan menindak tegas pelaku. Apalagi bangunan-bangunan tersebut merupakan tempat fasilitas umum masyarakat.
“Kami harap masyarakat juga harus berani melawan karena mereka (KKB) atau siapa pun yang mengganggu keamanan patut untuk kita tindak tegas di wilayah kampung kita masing-masing. Untuk posisi Lekagak Telenggen masih jauh di belakang Kampung Mayuberi, kita tetap lakukan penegakan hukum sampai dipastikan Kabupaten Puncak, Ilaga bersih dari kelompok kelompok KKB,” tuturnya.
Mathius menegaskan aparat TNI-Polri tidak akan mundur selangkah pun. Terkait informasi adanya pengungsi, Mathius menegaskan agar dicek terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut.
“Jangan sampai termakan berita hoax, karena yang beredar di media adalah foto-foto pengungsi tahun 2017 di Kimbeli Tembagapura, untuk pengungsi adalah akibat ulah KKB dan tujuan pengungsian ke kota Ilaga,” ujarnya.
Sebelumnya, teroris KKB membakar gedung sekolah dasar (SD) hingga puskesmas di Ilaga, Papua. Selain itu, Kelompok teroris merusak tiga akses jalan.
“Fasilitas jalan yang di rusak sebagai berikut, Jembatan Kimak, Jalan Tagaloa, Jalan Wuloni pintu angin,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Selasa (4/5/2021).
Sementara bangunan yang dirusak teroris KKB yaitu 5 ruang kelas gedung SD Mayubwri, rumah dinas guru, gedung puskesmas lama. Teroris KKB melancarkan aksinya pada Senin (3/5).
Kamal mengatakan awalnya warga di Kampung Uloni Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, melihat kumpulan asap hitam tebal yang berasal dari Kampung Mayuber sekitar pukul 23.00 WIT, Minggu (2/5). Sehari setelahnya, Senin (3/5), warga melaporkan Gedung SD Mayuberi telah dibakar oleh KKB.
“Ada tiga titik, yaitu Jalan Kimak, Jalan Tagaloa, dan Jalan Wuloni Pintu Angin, yang dirusak oleh pihak KKB, selain itu informasi yang didapati bawha jalan tersebut digali dengan kedalaman 25-40 cm,” tuturnya.
Kamal menuturkan perusakan jalan tersebut diduga bertepatan dengan waktu pembakaran gedung puskesmas dan gedung SD Nayuberi. Selain itu, lanjutnya, banyak simpatisan KKB yang membantu pembakaran gedung dan perusakan fasilitas jalan yang dibagi dalam beberapa kelompok.
“Saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas dan dilanjutkan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik, Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, Jalan Wuloni, dan kelompok yang bersenjata berada di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak fasilitas umum tersebut,” tuturnya.