Kupang – Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Raja Erizman menegaskan pihaknya terus memantau gerakan sejumlah kelompok radikal di Provinsi NTT.
“Kami terus memantau gerakan kelompok radikal dan separatis di NTT. Ini karena NTT khususnya Manggarai barat, Flores yang berbatasan langsung dengan Bima dimana sejumlah kelompok ini sering bergerak disana,” kata Irjen Raja Erizman . Rabu, (26/12).
Dia mengatakan Polda NTT memberikan perhatian khusus bahkan telah membentuk Satgas untuk memantau setiap gerakan yang mengarah ke faham radikalisme.
“Karena itu kami minta kepada masyarakat agar segera menginfokan jika ada kelompok yang mencurigahkan,” katanya.
Penegasan Kapolda NTT ini terkait statement Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat memberikan sambutan pada HUT NTT ke-60 di Kupang 20 Desember lalu. Saat itu Mendagri mengungkapkan bahwa kelompok radikalisme bergentayangan di NTT.
Baca juga : Sepanjang 2018, Densus 88 Tangkap 396 Pelaku Terorisme
“Kami bekerja bukan karena pernyataan Mendagri Tjahjo Kumolo. Tim kami Satuan tugas (Satgas) radikalisme, sudah bekerja sejak tahun lalu. Terus memantau bahkan sudah bebarapa kali bersama Pemerintah daerah memulangkan kelompok-kelompok tertentu yang ditolak keberadaan mereka oleh masyarakat,” kata Kapolda.
Dia juga meminta kepada masyarakat agar waspada di daerahnya masing-masing, dan melaporkan ke polisi, jika ada hal-hal yang mencurigakan.
“Jangan main hakim sendiri, tapi laporkan ke polisi. Jika menemukan kelompok yang dicurigai hubungi petugas kami yang terdekat,” katanya.
Dia mengatakan statement Mendagri bisa dibenarkan, tapi belum pada tahap lebih lanjut, sehingga ini lebih pada peringatan bahwa bibit radikalisme sudah tersebar di seluruh Indonesia.
“Analisa saya, Mendagri sengaja bicara itu, agar kita tetap waspada. Ini peringatan agar kita waspada,” pungkas Raja Erizman.