Nusa Dua – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose mengatakan bahwa para teroris menjadikan beberapa sasaran penting untuk melemahkan sebuah perekonomian negara salah satunya adalah tempat dan fasilitas wisata.
Hal tersebut dikatakan irjen Pol Petrus Golose dalam paparannya di depan peserta Workshop Asia Pacific Economic Cooperation( APEC) counter terrorism working group (CTWG) yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Nusa Dua, Bali, 9-10 Mei 2017.
“Pada tahun 2002 dan 2003 tidak sedikit aksi terorisme yang terjadi di beberapa kota di Indonesia termasuk Bali dan Jakarta menjadikan fasilitas wisata sebagai sasaran pemboman,” ujar alumni Akpol tahun 1988 ini.
Jenderal berpangkat bintan dua yang pernah terlibat alam penangkapan gembong teroris, Dr. Azhari, di Batu, Jawa Timur pada tahun 2005 silam ini mengatakan bahwa hotel, restaurant, pub dan sarana transportasi merupakan instalasi instalasi penting bagi pariwisata. “Dan tentunya fasiltas-fasilitas tersebut telah dijadikan sebagai sasaran empuk bagi mereka (kelompok teroris),” ujar mantan Deputi III bidang Kerjasama Internasional BNPT ini.
Lebih lanjut pria yang pernah juga menjadi Direktur Perlindungan BNPT ini mengatakan bahwa sektor pariwisasta dan tempat-tempat fasilitas umum di berbagai negara lain pun juga telah dijadikan sasaran oleh kelompok teroris. “Sebagaimana kita ketahui yang terjadi baru baru ini di Paris,” ujarnya.
Untuk itu pria kelahiran Manado, 27 November 1965 yang juga peraih gelar Doktor kajian Ilmu Kepolisian ini menuturkan bahwa pemerintah Indonesia telah memiliki beberapa kebijakan strategy dalam menanggulangi aksi terorisme, bukan saja di tempat wisata tetapi juga di tempat umum. Dimana salah satu strategy tersebut adalah penecagahan.
“Pencegahan menjadi sangat penting dalam menanggulangi dampak aksi terorisme termasuk juga bagaimana menciptakan pengamanan dini bagi setiap object vital yang biasanya menjadi sasaran target teroris,” ujar pria yang juga pernah menjabat Kepala Unit V IT & Cybercrime Bareskrim Polri ini mengakhiri. (Laporan Dr. Suaib Tahir MA)