sumber : infonawacita.com

Kampus Harusnya Jadi Tempat Persemaian Sikap Saling Menghargai

Jakarta- Kampus adalah tempat persemaian pandangan-pandangan yang saling menghargai. Kampus harus menjadi garda terdepan untuk saling menghargai atas berbagai perbedaan yang ada di Indonesia. Hal itu dikemukakan dosen Universitas Pelita Harapan Dr Emrus Sihombing kepada Damailahindonesiaku.com, Rabu (10/5/2017), menyusul maraknya kegiatan paham radikal yang menyasar para calon kaum intelektual di berbagai kampus.

Untuk menangkal paham yang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu, Emrus meminta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) maupun para pimpinan perguruan tinggi supaya melakukan pengawasan sedemikian rupa terhadap semua kegiatan yang menyimpang di perguruan tinggi (PT).

Menurut dosen pascasarjana itu, pengawasan yang dilakukan Kemenrisdikti bukan keilmuan, melainkan proses yKampus Adalah Tempat Persemaian Saling Menghargaiang menyimpang dari tujuan penyelenggaraan pendidikan di dalam perguruan tinggi. “Perguruan tinggi harus melahirkan tokoh-tokoh intelektual yang sesuai dengan UUD 45 dan Pancasila untuk membangun negara ini menjadi adil dan makmur. Tidak boleh sejengkal tanah termasuk kampus, di Tanah Air ini yang tidak sejalan dengan UUD 45 dan Pancasila,” tandasnya.

Ditegaskan, kampus harus menjadi tempat persemaian pluralisme yang melahirkan para calon pemimpin yang sejalan dengan UUD 45 dan Pancasila. “Tidak bisa ditawar-tawar lagi, negara ini dibangun berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila,” kata pengamat politik itu.

Ia juga meminta seluruh rektor perguruan tinggi memberikan perhatian serius terhadap hal-hal yang belakangan dikhawatirkan bisa merongrong NKRI. Pimpinan perguruan tinggi harus “care” terhadap dosen (tokoh-tokoh) yang berpikir radikal.

“Rektor harus memberikan perhatian khusus terhadap dosen yang berpikir radikal atau berpikir “eksklusif”, supaya lembaga yang dipimpinnya mencetak sarjana-sarjana yang berguna bagi bangsa dan negara,” katanya.