Riyadh – Arab Saudi memuji kemampuan Irak dalam mengalahkan kelompok teroris internasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Otoritas Saudi menyebutnya sebagai ‘kemenangan besar atas terorisme’.
Pemerintah Irak mengumumkan kemenangan atas ISIS pada Sabtu (9/12/2017) waktu setempat. Sekitar tiga tahun lalu, ISIS menguasai sejumlah wilayah strategis di Irak dan Suriah. “Akhir perang di Irak… merupakan kemenangan besar atas terorisme di kawasan,” demikian pernyataan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), yang mengutip seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir AFP, Senin (11/12/2017).
Pejabat Saudi itu mengharapkan agar ‘keamanan, stabilitas, kemakmuran, dan kemajuan akan menang di Irak dan bagi warga Irak’. Dengan didukung koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), pasukan militer Irak secara bertahap berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai ISIS selama tiga tahun terakhir.
Hubungan antara Saudi yang dikuasai Sunni dan Irak yang dikuasai Syiah mulai menghangat dalam beberapa bulan terakhir, setelah dilanda ketegangan selama bertahun-tahun.
Setelah mendiang diktator Saddam Hussein menginvasi Kuwait tahun 1990 lalu, Saudi memutuskan hubungan dengan Irak. Tidak hanya itu, Saudi juga menutup pos perbatasannya dengan Irak, yang ada di utara Saudi.
Tahun ini, aksi saling mengunjungi yang dilakukan para pejabat Irak dan Saudi, menandai mencairnya hubungan kedua negara. Irak mencari keuntungan ekonomi dari hubungannya dengan Saudi. Sedangkan Saudi berniat menangkal pengaruh Iran di Irak.