Foto : Antara

Kalah Perang 400 Anggota ISIS Menyerahkan Diri

Beirut – Kelompok radikal teroris yang menamakan dirinya Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) telah menerima kekalahan dari semua pertempuran di wilayah Irak dan Suriah. Kelompok teroris bentukan Al Bagdhadi tersebut juga telah terusir dari Provinsi Idlib di Suriah bagian barat laut setelah kelompok ekstrimis terakhir menyerah ke pemberontak garis keras pada Selasa (13/2), ujar juru bicara pemberontak dan kelompok pengawas.

Dikutip dari www.antaranews.com sekitar 400 orang yang meliputi petempur ISIS, serta kerabat korban yang terluka menyerahkan diri ke aliansi kelompok pemberontak pada Selasa menurut juru bicara faksi Jaish al-Nasr yang ambil bagian dalam operasi tersebut.

“Kami menyerang mereka dengan artileri di Kota Al-Khowein sampai mereka setuju untuk menyerah,” kata Abu al-Majd al-Homsi.

Homsi mengatakan bahwa para petempur akan diinterogasi untuk mencari tahu apakah mereka merupakan jaringan mata-mata rahasia di area tersebut. Dan nantinya mereka akan diadili di “pengadilan khusus.”

Sewaktu ISIS masih kuat, mereka pernah menguasai sebagian besar wilayah Suriah utara dan tengah, termasuk beberapa bagian Provinsi Hama, Homs dan Aleppo, dan sebagian besar Raqa, termasuk ibu kota provinsi.

Namun setelah serangkaian kekalahan tahun lalu, ratusan anggota kelompok teroris beserta pimpinanya melarikan diri ke sejumlah wilayah di persimpangan Provinsi Hama, Idlib dan Aleppo. Mereka sekarang sudah sepenuhnya terusir dari ketiga provinsi itu menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Pasukan pemerintah Suriah mendesak mereka keluar dari Hama sehingga masuk ke Provinsi Idlib pekan lalu, kata ketua Observatorium, Rami Abdel Rahman.
“Sekitar 250 petempur dengan keluarga mereka, atau total 400 orang, terkepung di Al-Khowein. Sekarang, Idlib, Hama, dan Aleppo sepenuhnya bebas dari ISIS,” kata Abdel Rahman sebagaimana dikutip AFP.

Para petempur ISIS masih bertahan dalam jumlah kecil di Provinsi Homs, Deir Ezzor, Hasakeh, dan sekitar Damaskus dan Suriah selatan.
Saat mengumumkan penyerahan diri ISIS pada Selasa, para pemberontak menuduh pemerintah Suriah memberikan akses masuk menuju Al-Khowein bagi kelompok tersebut