Bekasi – Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan memberikan kuliah wawasan kebangsaan bagi para peserta program pendidikan kader ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah itu di Aula KH. Noer Ali, Lantai 4 Gedung Bupati Bekasi.
Dani Ramdan mengatakan salah satu hal yang menjadi perhatian para kader ulama MUI Kabupaten Bekasi adalah mengenai moderasi beragama. Sebab, moderasi beragama ini masih menjadi salah satu fokus, baik di tingkat nasional, provinsi maupun masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Antusiasme dari masyarakat beragama itu tinggi. Tapi, juga ada aspek hubungan antar-umat beragama yang masih berpotensi mengganggu situasi atau kondusivitas,” katanya di Cikarang, Minggu (27/8).
Menurut dia, masyarakat di Kabupaten Bekasi sangat heterogen, baik dari sisi agama, suku, dan budaya yang hidup dalam satu bingkai kerukunan serta rasa toleransi tinggi.
“Dengan adanya kawasan industri, banyak pendatang dari berbagai penjuru Tanah Air, bahkan luar negeri, dan posisinya yang berbatasan dengan DKI (Jakarta), imbasnya akan terasa,” katanya.
Ia mengajak para ulama muda ataupun cendekiawan Muslim untuk bersama membantu mengelola isu potensial tersebut. Wawasan kebangsaan diperlukan oleh para kader ulama MUI agar mampu menyebarkan faham Islam yang moderat.
“Pemerintah daerah, para alim ulama, tokoh-tokoh, cendekiawan, kalau tidak mengelola itu semua, tentu berbagai potensi yang dikhawatirkan itu bisa terjadi,” ucapnya.
Dani mengaku Kabupaten Bekasi sampai saat ini masih terbilang kondusif, berbagai hal masih bisa ditangani dengan dukungan masyarakat, termasuk para ulama di MUI Kabupaten Bekasi.
“Karena kunci dari kita semua bisa membangun itu adalah iklim yang kondusif, baik itu politik, sosial, ekonomi, infrastruktur dan lain sebagainya,” kata dia.