Jakarta – Peningkatan kualitas Kepala Balai Pemasyarakatan (Kabapas) dan penempatan Pembimbing Kemasyarakatan (PK) yang tepat terkait pendampingan sasaran deradikalisasi adalah hal yang sangat penting dilakukan, terlebih dengan besarnya peran mereka dalam mendampingi para sasaran yaitu mantan narapidana kasus terorisme.
Hal itu diungkapkan Direktur Bimkemas dan Pengentasan Anak Kementerian Hukum dan HAM, Yunaedi, Bc.IP, S.H., M.H saat memberikan paparannya dalam kegiatan Rapat Koordinasi Program Pendampingan BNPT Kepada Sasaran Deradikalisasi Bersama Kementerian Hukum dan HAM bertempat di Hotel Aryaduta, Jakarta (18/04/17).
“Kalau kita lihat para para sasaran deradikalisasi, mereka itu orang-orang pintar. Bagaimana mereka memberikan ceramah-ceramahnya saat masih didalam lapas, luar biasa. Orang-orang kita yang mendampingi juga harus lebih pintar, pengalamannya, pengetahuan jaringannya. Jangan sampai kita salah menempatkan orang sebagai pendamping,yang ada malah akan membawa bencana,” ungkapnya.
Menurutnya, para PK dan Kabapas adalah orang-orang penting karena berurusan dengan para sasaran deradikalisasi tidak hanya dalam waktu singkat, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama.
Yunaidi juga mengingatkan para petugas Litmas untuk semaksimal mungkin dalam melakukan penelitian, sehingga nantinya hasil penelitian yang didapat dapat dimanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin.
“Saya ingin melakukan penelitian itu dengan serius , biar hasilnya itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kalau sudah ada hasil penelitian, adakan FGD dulu, kita rapatkan dulu, biar nanti ketika kita sampaikan ke BNPT, ke Bapak Irfan Idris, tidak malu kita” ungkapnya.
Yunaedi juga tak lupa mengingatkan pentingnya sinergi dari masing-masing lembaga terkait, mengingat program deradikalisasi bukanlah hanya pekerjaan satu pihak.
“Kedepan sinergi juga harus kita tingkatkan, dengan BNPT, dengan Densus, biar lebih mudah dalam pekerjaan dan koordinasinya. Bagaimana data-data yang dibutuhkan bisa didapatkan, jadi juga dapat memudahkan pekerjaan para Kabapas dan para PK. Kalau sekarang kan saya lihat agak susah dalam mendapatkan datanya.” tutupnya.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris M.A , serta Peneliti Terorisme dan Deradikalisasi, Adhe Bakti.