Nusa Dua — Wapres Jusuf Kalla dalam pidato kunci pada International Meeting on Counter Terrorism yang diselengarakan di Bali menegaskan bahwa hanya melalui program deradikalisasi kita akan bisa menyelesaikan radikalisme dan terorisme.
“Para teroris yang sudah radikal harus dihadapi dengan pikiran bukan kekuatan dan senjata”. Ungkap JK.
Hal ini mengingat cara pandang para kelompok radikal terorisme terhadap hidup jauh berbeda dengan mereka yang normal. Para kelompok radikal terorisme menginginkan surga dan bunuh diri merupakan jalan terbaik untuk sampai ke jalan surga.
JK menegaskan bahwa umumnya kelompok radikal dan terorisme diakibatkan karena kemarahan yang mendalam terhadap kondisi sosial politik dan ekonomi. Afghanistan, Irak dan Suriah adalah negara-negara gagal sehingga anak-anak mudanya putus asa dan tidak ada harapan hidup, sehingga mereka mencari jalan pintas untuk mati dan masuk surga.
Terorisme pada dasarnya memiliki motif yang berbeda-beda pada setiap kelompoknya. Dulu tahun 50-an umumnya disebabkan oleh faktor liberalisme karena banyaknya negara-negara yang masih dalam hegemony asing, tapi sekarang lebih disebabkan oleh faktor ekonomi. Dan cara yang paling baik adalah bagaimana menyelesaikan kasus ini sehingga kita dapat menyelesaikan akar masalah terorisme.
Dalam pidatonya JK juga menyampaikan terima kasih kepada semua delegasi yang telah turut memberikan konstribusi dalam membangun sistem yg lebih baik dalam upaya menanggulangi terorisme mengingat indonesia adalah salah satu korban terorisme.