Jakarta – Malam puncak Anugerah Indonesia Damai yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), tutas dilaksanakan pada Kamis (29/11/2018) malam. Jurnalis Harian Republika menjadi yang terbaik di Lomba Karya Jurnalistik.
Lomba karya jurnalistik merupakan 1 dari 3 lomba yang dilaksanakan di Anugerah Indonesia Damai 2018. 2 lomba lainnya adalah penulisan naskah dakwah yang diperuntukkan penyuluh lintas agama dan lomba video pendek khusus untuk pelajar setingkat SMA dan sederajat.
Jurnalis Republika yang menjadi juara adalah Erik Purnama Putra dengan karyanya berjudul ‘Keluarga Membuat Eks Napi JI Insyaf’. Karya itu terpilih jadi yang terbaik, menyingkirkan 132 naskah lainnya yang diterima panitia.
“Selamat kepada pemenang, semoga karya Anda menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tak lelah memerangi terorisme,” kata Anggota Kelompok Ahli BNPT, Syaiful Bakhri, sesaat setelah membacakan daftar pemenang.
Di malam puncak Anugerah Indonesia Damai juga diumumkan 9 karya lain dari total 10 terbaik. Daftarnya adalah sebagai berikut :
1. Keluarga Membuat Eks Napiter JI Insyaf – Erik Permana Putra – Republika
2. Metamorfosis Stigma Teroris, dari Baju Gamis ke Rambut Klimis – M. Amir Tedjo Sukmono – ngopibareng.id
3. Ngaji filsafat Biat rak sesat – Anang Zakaria – beritagar.id
4. Perlawanan Sang Mantan Komandan – Wakoz Reza Gautama – Tribun Lampung
5. Ngobrol Bareng Mantan Kombatan dan Narapidana Terorisme tentang ke-Indonesia-an – Mochammad As’ad –
Warta Bromo
6. Agar Virus Radikalisme Tak Mewabah di Balik Jeruji Penjara – Zainul Arifin – liputan6.com
7. Perjuangan Menepis Sejarah Kelam Desa Tenggulun – Muhammad Ardiansyah – IDN Times
8. Kisah Eks Lurah NII, Dirikan Republik Ngapak Tangkal Radikalisme – Ustad Mukorobin – RRI
9. Muslim Minim Wawasan Agama Rawan Terdoktrin Paham Radikalisme – Zainal Ibad – Harian Bhirawa
10. Bunga Toleransi di Bumi Rempah-rempah – Syaipudin Sapsuha – Ambon Ekspres
Keluar menjadi yang terbaik diakui oleh Erik Purnama Putra sebagai hal yang diduga sebelumnya. Meski demikian, dia mengaku secara khusus menyiapkan materi yang dilombakan dengan sangat baik.
“Tahun lalu saya ikut, tapi karya lama yang kebetulan masuk di tema. Kalau tahun ini memang saya niati, saya cari isu dan saya kerjakan dengan baik,” ujar Erik.
Sementara dari daftar 10 besar karya terbaik, terdapat 2 nama yang juga keluar sebagai terbaik di lomba karya jurnalistik 2017. Keduanya adalah Amir Tedjo Sukmono dan Anang Zakaria.
“Saya harapkan BNPT akan terus menggelar lomba ini, dan kami diberikan kesempatan untuk mengikutinya. Ini bentuk nyata keterlibatan kelompok jurnalis di dalam pencegahan terorisme,” kata Anang. [shk/shk]