Jakarta – Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan tatanan kehidupan baru atau New Normal bukan berarti kita terbebas dari virus Corona atau Covid-19. Ia menegaskan masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan di era kenormalan baru agar terhindar dari Covid-19.
Pemerintah memang telah memberikan izin penerapan new normal di sejumlah wilayah di Indonesia. Namun, menurutnya, keputusan tersebut jangan sampai disalahartikan.
“Ini bukan sebuah euforia, bebas untuk melakukan apapun, bebas untuk bertindak apapun, bebas untuk siapapun dengan mengabaikan protokol kesehatan,” ujar Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (2/6).
Menurutnya, masyarakat di era kenormalan baru justru dituntut mengubah kebiasaan-kebiasaan lama sebelum pandemi agar terhindar dari virus Covid-19. Kebiasaan-kebiasaan baru yang harus dilakukan antara lain, perilaku hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker saat ke luar rumah, dan menghindari kerumunan.
“Adaptasi kebiasaan baru ini mutlak harus kita jalankan, basis perubahan ini tentunya melalui edukasi yang terus-menerus oleh keluarga. Kita sangat berharap peran keluarga dalam perubahan adaptasi kebiasaan baru ini,” ujar Yurianto.
Selain itu, kesadaran masyarakat untuk tidak membawa penyakit ke orang-orang rentan seperti lanjut usia, orang dengan penyakit penyerta dan anak-anak. Karena itu, ini juga yang perlu menjadi pedoman masyarakat saat era kenormalan mulai diberlakukan di daerah-daerah.
Sebab, Yurianto menyebut beberapa saat yang akan datang akan banyak daerah secara bertahap akan mulai mengimplementasikan kebiasaan baru tersebut. Ini sejalan dengan mulai dijalankan kembali aktivitas produktif dalam rangka untuk mempertahankan kinerja keseluruhan nasional.