JPMB, PMII dan Pemprov Sulteng Deklarasikan Gerakan Moderasi Beragama

Jakarta – Jaringan Penggerak Moderasi Beragama (JPMB) dan Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama sejumlah mahasiswa dan unsur
Pemerintah Provinsi Sulteng, melakukan deklarasi gerakan moderasi
beragama di Sulteng, Sabtu (24/2).

Pembacaan deklarasi tersebut dipimpin langsung Rektor UIN Datokarama
Palu, Prof. Lukman S. Thahir. Dalam deklarasi tersebut terdapat lima
point yang menjadi komitmen bersama seluruh stakeholder.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Forum Group Discussion (FGD)
tentang penguatan moderasi beragama.

Kegiatan yang digelar di Aula Kantor Kemenag Palu itu mengusung tema
“Manifestasi Nilai Keagamaan dalam Bingkai Kebhinekaan” dan dihadiri
puluhan peserta yang berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

FGD tersebut dibuka langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi
Sulawesi Tengah, Arfan, serta turut dihadiri Kakankemenag Palu
Nasruddin L Midu, dan Ketua Majelis GKST Klasis Palu Pdt Amrin
Tamalanga sebagai narasumber.

Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tengah, Arfan, mengatakan
dengan adanya kegiatan seperti ini maka langkah yang akan dilakukan
selanjutnya adalah saling bersinergi antar semua lini.

Kesbangpol Sulteng sendiri kata Arfan hingga saat ini masih gencar
melakukan program-program kerja mendukung perdamaian dan harmoni
masyarakat.

Seperti sosialisasi, workshop, membentuk forum dan koordinasi lintas
stakeholder.

“Saya mewakili Pemerintah Sulteng berterima kasih dan mengapresiasi
kegiatan hari ini. Karena dengan cara ini kami bisa langsung berdialog
dengan adik adik sekalian,” tuturnya.

Di akhir sambutannya Arfan berharap kegiatan FGD ini terus berlanjut
untuk menumbuhkan nilai-nilai toleransi dalam moderasi beragama.

“Mudah-mudahan kegiatan ini masih ada lagi, saya berharap ke depan
kegiatan ini dilaksanakan dan tentunya dengan skub yang lebih besar
lagi,” harapnya.

Sementara itu, Ketua PKC PMII Sulteng, Moh. Rizal, mengungkapkan
kegiatan ini tidak hanya sebatas seremonial semata, melainkan mengakar
pada setiap individu untuk menjadi penggerak bagaimana nilai-nilai
multikultural, nilai-nilai keberagaman bisa disalurkan ke masyarakat
khususnya di Sulawesi Tengah.

“Itu harapan kami dan ke depan bisa memberikan efek yang maksimal.
Bukan hanya dari kepolisian dan unsur pemerintah dalam hal ini
Kesbangpol tali kita juga memiliki peran penting,” ujarnya.