Jokowi Minta PBNU Tenangkan Warga Hadapi Situasi Ekonomi Lemah

Liputan6.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur. Ketua Umum NU KH Said Aqil Siradj mengatakan, kedatangannya untuk kembali mengundang Jokowi menghadiri pengukuhan PBNU di Masjid Istiqlal pada September 2015.

“Kami tadi menyerahkan hasil muktamar masa hidmat 2015-2020. Presiden memberikan apresiasi dan mendoakan kita dan lebih baik ke depan dan lebih bermanfaat. Kami pun mengundang 5 September 2015 jam 13.00 WIB untuk mengukuhkan‎ pengurus lengkap NU, sehingga pengurus besar sudah diterima oleh pemerintah,” ujar Said di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2015).

Said mengatakan, pertemuan juga membahas sejumlah hal. Di antaranya mengenai kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang mengalami perlambatan. Kepada para pengurus NU yang hadir, ‎Presiden Jokowi meminta agar NU turut membantu pemerintah menenangkan rakyat, khususnya para Nahdliyin (pengikut NU) agar tidak panik menghadapi perekonomian yang mengalami kelesuan dalam beberapa bulan terakhir. ‎

“Saya diminta menenangkan masyarakat nahdliyin karena ekonomi yang sedang melemah. Untuk memberikan pemahaman kepada mereka, karena ini faktor ekonomi global. Harus memberikan rasa optimisme jangan sampai putus asa, Insya Allah pemerintah akan berusaha keras dalam 2 bulan ini,” kata dia. ‎‎

Said Aqil mengharapkan warga NU agar terus bekerja keras dan tidak pasrah menggantungkan nasib. Ia yakin, walau banyak yang berada dalam kondisi kekurangan, namun pemerintah akan tetap berupaya meningkatkan perekonomian di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu. ‎

“Kepada warga NU agar terus kerja keras, yang petani yang dagang meningkatkan kerjanya. Insya Allah tak kurang pangan dan bahan pokok, sehingga presiden akan mempertahankan harga bahan pokok dan BBM tak akan naik. Kita diminta agar memberikan pencerahan,” beber Aqil. ‎

‎Sebelumnya Rais Syuriah PBNU Ma’ruf Amin mengatakan, kedatangan PBNU untuk bersilaturahim dengan Presiden Jokowi dimaksudkan untuk menyampaikan terima kasih karena telah membuka Muktamar NU di Jombang.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dilaporkan hasil-hasil yang dicapai dalam Muktamar NU di Jombang. PBNU juga menyatakan kesiapannya untuk melakukan kemitraan dengan pemerintah.

“Ini untuk bersama-sama mengatasi berbagai tantangan, baik yang sifatnya paham-paham yang menyimpang, aliran-aliran yang menyimpang, radikalisme, dari berbagai kelompok, atau dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi negara,” kata Ma’ruf.

Sumber: liputan6.com