Masalah terorisme tidak bisa hanya dibasmi dengan kekuatan bersenjata. Hal yang lebih utama adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk membentengi orang-orang dari ajakan paham radikal.
“Kami terus menyebarkan arti toleransi lewat dialog dan menggalang para tokoh masyarakat, termasuk dua ormas Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (30/9) dalam forum para pemimpin dunia di New York untuk menghadapi ISIS dan ancaman teroris.
Paham radikal masih menggunakan cara-cara salah dengan memelintir makna jihad. Mereka menjanjikan surga bagi orang yang melakukan tindakan kekerasan. Hal inilah yang harus diluruskan.
Sumber : Timlo.net