Jihad Itu di Jalan Allah, bukan di Jalan Thamrin

Semarang – Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah, Muhammad Rikza Chamami, M.Ag., menyemangati pelajar setingkat SMA sederajat dalam upaya pencegahan terorisme. Dia menegaskaskan jihad dengan cara kekerasan merupakan sebuah kejahatan.

Rikza dihadirkan sebagai pemateri di kegiatan Workshop BNPT Video Festival yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Rabu (25/10/2017). Dalam salah satu slide yang dipaparkannya, Rikza menunjukkan gambar aksi terorisme di Jl. Thamrin, Jakarta, Januari 2016 yang lalu.

“Inilah contoh jihad yang salah. Jihad itu di jalan Allah, bukan di Jalan Thamrin. Kalau jihad di Jalan Thamrin namanya jahat,” kata Rikza disambut tawa peserta.

Kepada pelajar dan guru pendamping peserta kegiatan, Rikza menegaskan jihad yang dilakukan dengan cara kekerasan merupakan kesalahan dalam pemaknaan jihad itu sendiri. “Apalagi mereka mengatasnamakan Islam, itu kesalahan besar. Islam tidak pernah mengajarkan jihad dengan cara kekerasan, dan saya yakin agama apapun juga tidak mengajarkannya,” tambahnya.

Terkait lomba video pendek yang rangkaiannya diawali dengan workshop, Rikza mengapresiasi BNPT dan FKPT Jawa Tengah. Dikatakannya, pilihan memanfaatkan kemajuan teknologi merupakan keharusan untuk mengajak generasi muda kepada hal-hal positif.

“Dulu ketika saya tugasi mahasiswa membuat makalah, mereka saya arahkan masuk perpustakaan. Sekarang saya ubah, makalah saya minta dibuat dalam bentuk video pendek, mereka menjelaskan dan diunggah ke Instagram masing-masing. Antusiasme mahasiswa saya lihat lebih tinggi,” jelas Rikza.

Ssecara psikologis, lanjut Rikza, anak-anak di era kemajuan teknologi saat ini memang harus didekatkan dengan hal-hal yang disukainya. “Di kegiatan ini anak-anak diajak ikut mencegah terorisme lewat video, ini langkah cerdas,” tegasnya.

Ketua FKPT Jawa Tengah, Dr. Najahan Musyafak, M.A., mendukung apa yang disampaikan Rikza. Dia juga mengajak pelajar untuk melakukan jihad di jalan kebenaran.

“Ikuti kegiatan ini dengan serius, buat video terbaik, unggah di Youtube. Di sini kalian sudah berjihad di jalan kebenaran, ikut terlibat mencegah terorisme dan menjaga keutuhan NKRI,” tutup Najahan.

Workshop BNPT Video Festival merupakan rangkaian dari lomba video pendek BNPT, di mana pelajar diberikan pelatihan agar mampu membuat video terbaik sebagai materi kontrapropaganda paham radikal terorisme. Kegiatan di Semarang merupakan penutup dari rangkaian kegiatan sama yang sudah dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia. [shk/shk/] Attachments area