Hamburg – Otoritas Jerman mengumumkan telah menangkap seorang perempuan Prancis yang diduga melakukan kejahatan perang di Suriah. Pelaku diduga bergabung dengan ISIS.
Dikutip dari Arab News, Jumat (1/12/2023) Jerman menyebut perempuan tersebut, yang hanya diidentifikasi sebagai Samra N sesuai dengan aturan privasi Jerman, ditangkap pada hari Selasa (28/11) lalu di kota Trier di bagian barat Jerman.
Perempuan tersebut diduga telah berpartisipasi sebagai anggota dua organisasi teroris asing saat masih remaja. Dia diduga melakukan perjalanan ke Suriah pada September 2013, di mana dia pertama kali bergabung dengan Jabhat Al-Nusra, afiliasi Al-Qaeda Suriah pada saat itu.
Dia juga menikah dengan salah satu pejuang kelompok tersebut sesuai dengan upacara Islam. Pada November 2013, pasangan tersebut bergabung dengan kelompok ekstremis ISIS.
Suriah saat itu sedang dilanda perang saudara yang pecah setelah tindakan keras pemerintah terhadap protes massal pro-demokrasi pada tahun 2011. Para pengunjuk rasa membawa senjata dan ketidakpuasan akhirnya berubah menjadi perang saudara yang melibatkan ekstremis Islam dan pejuang dari berbagai negara.
Ketika berada di Suriah, N diduga mencoba membujuk orang-orang yang tinggal di Jerman untuk juga pergi ke Suriah dan menjadi anggota Jabhat Al-Nusra. Dia juga sementara waktu menerima seorang peempuan lain untuk menjadi pengikut.
Tersangka menjalankan rumah tangga untuk suaminya dan membantunya mendapatkan peralatan militer untuk Daesh, sesuai dengan dakwaan tersebut.