Tokyo – Pemerintah Jepang mewaspadai aksi terorisme terhadap ajang bergengsi Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo yang akan belangsung dalam waktu dekat.
Menteri Kehakiman Jepang Kamikawa Yoko memerintahkan para kepala biro intelijen keamanan publik di seluruh Jepang untuk mengumpulkan informasi guna mengantisipasi aksi terorisme dan serangan siber di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo. Kamikawa Yoko menggelar pertemuan daring pada Senin (07/06/2021) menjelang pelaksanaan Olimpiade bulan depan.
Dia mengatakan serangan teror terjadi di seluruh dunia dan doktrin serta klaim yang dibuat oleh kelompok teroris internasional telah menyebar secara online. Menurutnya aktivitas jahat di ruang siber juga mengandung ancaman serius.
Kamikawa menguraikan bahwa Jepang harus memperketat keamanan karena Olimpiade Tokyo akan digelar dalam waktu dekat. Untuk itu dia meminta para kepala biro intelijen daerah dan pejabat lainnya bekerja sama dengan organisasi terkait di Jepang dan luar negeri untuk mengumpulkan serta menganalisis informasi.
Seperti diketahui, panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo baru-baru ini mengalami kebocoran data lewat akses tidak sah ke alat berbagi informasi yang dikembangkan oleh Fujitsu.
Informasi yang bocor tersebut termasuk nama, jabatan dan afiliasi para peserta dari sekitar 90 organisasi, termasuk badan penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade, kementerian, serta pemerintah daerah yang menjadi tuan rumah tempat diselenggarakan pertandingan yang di dalamnya termasuk Tokyo dan Prefektur Fukushima, dan sponsor pertandingan.
Informasi pribadi bocor dari total sekitar 170 orang yang terlibat dalam manajemen keamanan