Jakarta – Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo yang akrab dipanggil Stanley mengatakan fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini jempol ternyata lebih produktif dibandingkan otak. Hal ini bisa dilihat dari kondisi masyarakat yang tanpa sadar ikut menyebarkan Hoax tanpa melakukan penyaringan terlebih dahulu terhadap konten yang dibaca.
Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan Literasi Media Sebagai Upaya Cegah Dan Tangkal Radikalisme Dan Terorisme Di Masyarakat, yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi DKI Jakarta, di Jakarta (20/9/2017), Stanley mengingatkan tentang bahaya penggunaan media sosial bagi masyarakat.
“Media sosial merupakan sarana yang paling efisien dalam menyebarkan Hoax”, ungkap Stanley.
Untuk itu ia menghimbau para peserta kegiatan yang tediri dari Insan Pers, Humas Pemerintahan Daerah/Kota, Pers Mahasiswa dan Tokoh Masyarakat agar tidak mudah terpengaruh penyebaran hoax. Apalagi fenomena Hoax sata ini sudah banyak mengandung muatan radikal terorisme yang merongrong keutuhan NKRI.