Jelang Tahun Politik 2024, Masyarakat Rawat Kerukunan Umat Beragama

Kediri – Bupati Kediri, Jawa Timur (Jatim), Hanindhito Himawan Pramana meminta warga untuk terus menjaga kerukunan beragama dan tidak percaya pada berita bohong atau hoaks. Kedua hal ini menjadi faktor pencegah perpecahan kerukunan antarumat beragama.

Hal tersebut disampaikan Mas Dhito melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Kediri Yuli Marwantoko usai memberikan materi pada Literasi Komunikasi Lintas Tokoh dan Pemuda Agama.

“Beliau (Mas Dhito) berpesan (kepada masyarakat) untuk jangan mudah percaya dengan hoaks yang sumbernya tidak diketahui secara jelas. Hal ini dapat memecah belah masyarakat,” ujar Yuli dalam keterangannya, Senin (17/4).

Pada gelaran yang menghadirkan seluruh guru, tokoh, dan pemuka agama di Kabupaten Kediri itu, Yuli mengajak masyarakat untuk lebih pandai dalam menyikapi perbedaan. Terlebih, Indonesia akan memasuki tahun politik pada 2024. Pada tahun itu, gesekan antarindividu, kelompok, ataupun agama rentan terjadi.

“Jangan mudah terprovokasi karena pada tahun politik pasti ada gesekan dan (sejumlah oknum) yang mengadu domba masyarakat,” kata Yuli.

Senada dengan Yuli, Ketua FKUB Kabupaten Kediri Dafid Fuadi juga berharap, kontestasi Pemilu 2024 dapat berlangsung damai dan kondusif. Pihaknya juga meminta masyarakat untuk menyikapi perbedaan pandangan berpolitik secara dewasa.

“Pilihan politik tidak perlu dikemas atau dipoles dalam bahasa agama,” imbuh Dafid.