Soe – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Timur, meminta aparatur kelurahan dan desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk terus mewaspadai radikalisme dan terorisme. Momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dijadikan pendorong kewaspadan ditingkatkan.
Ketua FKPT NTT, Sisilia Sona, dalam sambutan pembukaan kegiatan Penguatan Aparatur Kelurahan dan Desa dalam Pencegahan Terorisme di Soe, TTS, Kamis (7/6/2018), menyampaikan bahaya terorisme bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia meminta masyarakat Soe untuk menolak masuknya radikalisme dan terorisme.
“Terorisme adalah musuh bersama rakyat Indonesia, tak terkecuali NTT. Masyarakat di Soe, dikenal damai, jangan sampai rusak oleh radikalisme dan terorisme,” kata Sisilia.
Sisilia juga mengatakan, bersama kota dan kabupaten lain di NTT, Timor Tengah Selatan akan melaksanakan Pilkada dalam waktu dekat. Momen tersebut diminta dijadikan pijakan penguatan kewaspadaan terhadap radikalisme dan terorisme. “Jangan sampai suasana Pilkada yang damai rusak karena pemikiran radikal dan aksi terorisme,” tandasnya.
Suasana religius yang kuat di Soe, masih kata Sisilia, juga diminta menjadi alasan penolakan masuknya radikalisme dan terorisme. Dia menegaskan, tidak ada satupun agama yang membenarkan ajaran radikalisme dan aksi terorisme.
“Aparat di kelurahan dan desa, mulai dari lurah, kepala desa, Babinsa dan Babinkamtimbas, kami minta menyatukan semangat menolak masuknya radikalisme dan terorisme,” tegas Sisilia
Kegiatan Penguatan Aparatur Kelurahan dan Desa dalam Pencegahan Terorisme di Soe, TTS, terlaksana atas kerjasama BNPT dan FKPT NTT. Kegiatan ini akan menhadirkan Kepala Subdirektorat Pengawasan BNPT, Chairil Anwar, dan perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Salman al Farisi, sebagai pemateri. [shk/shk]