Jakarta – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menggaungkan peningkatan kerukunan umat beragama di tengah ancaman politisasi isu itu menjelang Pemilu 2024.
“Kami komit untuk terus mendorong penguatan moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Wakil Wali Kota Jaktim Iin Mutmainah saat mengikuti Seminar Daring “Peningkatan Kerukunan Umat Beragama Jakarta Timur 2023” di Jakarta, Senin (31/7).
Menurut dia, kehidupan keagamaan harus berpedoman kepada ajaran keagamaan yang sejuk, ramah, serta mengedepankan toleransi.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemilu 2024 sejatinya pesta demokrasi dan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Seminar Daring itu diinisiasi Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Timur bekerja sama KPU Kota Jakarta Timur itu.
Tujuannya memberikan pemahaman kepada seluruh pengurus majelis agama dan organisasi kemasyarakatan di lingkungan Kota Jaktim tentang makna penting menumbuhkan dan memelihara kerukunan hidup antar umat beragama menjelang Pemilu 2024.
Kepala Suku Badan Kesbangpol Jakarta Timur Handoko Murhestriarso menyebutkan kegiatan itu bagian dari upaya Kota Administrasi Jakarta Timur dalam mengoptimalkan pembinaan umat beragama dan organisasi kemasyarakatan dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Selama ini sudah kondusif. Namun, harus ditingkatkan dan pencegahan adanya kekerasan maupun ancaman perpecahan antar umat beragama,” kata dia.
“Kita harapkan dengan adanya pengalaman, penyelenggaraan pemilu dapat berjalan baik dan damai,” katanya.
Kegiatan itu diikuti organisasi kemasyarakatan keagamaan tingkat kota yaitu MUI, NU, Muhammadiyah, GP Anshor, PITI, FKMT, FUHAB, BKPRMI, Persis, Al Wasliyah, Pemuda Katolik, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) DKI Jakarta dan majelis-majelis agama yang berada di FKUB serta para Forum RT/RW Jakarta Timur.