Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, jaringan terorisme di Indonesia mulai menggunakan cara baru dengan melibatkan perempuan sebagai anggota mereka.
“Pasca-bom Surabaya, ada fenomena baru di Indonesia, (teroris) sudah mulai melibatkan perempuan lone wolf,” kata Dedi, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (14/3).
Menurut Dedi, fenomena itu hanya terjadi di Indonesia. Beruntung, Densus 88 Antiteror Mabes Polri sudah cukup lama berhasil membaca pergerakan tersebut.
“Ini berbeda dengan negara lain yang terpapar ISIS seperti Afghanistan. Iran, dan lainnya,” jelas dia.
Ia menjelaskan perempuan di Indonesia bakal lebih mudah terpapar radikalisme ketimbang laki-laki. Salah satu contohnya, kata Dedi, terduga teroris di Sibolga. Oleh karena itu, Dedi pun mengimbau masyarakat untuk bersama-sama memberantas terorisme.
“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme. Karena terorisme merupakan musuh bersama, musuh bangsa ini,” ujar Dedi.