Jakarta – Praktisi pendidikan Dr Emrus Sihombing mengatakan, sebagian besar warga Indonesia mencintai Pancasila sebagai dasar negara. Menurut dosen pascasarja Universitas Pelita Harapan (UPH) itu, sekalipun ada beberapa orang yang ingin menggantikan Pancasila, jumlah sangat sedikit.
“Semua kita menghargai dan menginginkan Pancasila sebagai dasar negara kita. Kalaupun ada yang ingin menggantinya, bisa siapa saja, tidak harus dosen, jumlahnya sangat sedikit sekali,” katanya kepada Damailahindonesiaku.com, Selasa (1/8/2017).
Dia juga mengharapkan orang yang ingin menggantikan Pancasila tersebut perlu segera memiliki kesadasaran yang tinggi dalam konteks berbangsa dan bernegara, karena memang pegangan negara Indonesia adalah Pancasila.
Menurut Emrus, ketika bukan lagi Pancasila sebagai dasar negara ini, ketika itu pula Indonesia bisa bubar. “Saya kira bisa mengancam berdirinya beberapa negara kecil. Tapi itu tidak kita inginkan, karena Indonesia adalah negara besar,” katanya.
Dia juga mengatakan kekagumannya kepada Presiden Soekarno dan para pejuang yang menyatukan bangsa ini dari Sabang sampai Merauke.
“Terus terang, saya sangat kagum kepada Bung Karno. Beliau bisa menyatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke ketika komunikasi belum secanggih sekarang. Usaha-usaha pendiri bangsa ini tidak boleh kita sia-siakan. Tidak boleh (mengubah Pancasila) hanya karena kepentingan sesaat atau kepentingan kepentingan kepercayaan tertentu,” tegasnya.
Untuk itu, Emrus meminta segenap anak bangsa bersama-sama memperjuangkan atau melaksanakan Pancasila dalam implementasi kehidupan sehari-hari. “Salah satu di antaranya adalah saling menghargai apa pun agama kita, apa pun suku dan latarbelakang, status sosial, karena itulah kebhinnekaan dan keberagaman yang ada di Indonesia,” ujarnya.