Jangan Mainkan Isu SARA dalam Pilkada 2018

Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta semua pihak agar jangan memainkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam agenda Pilkada 2018. Dia juga mengingatkan bahwa ada ancaman pidana bagi siapa pun yang terlibat dalam masalah ini.

Peringatan itu disampaikannya di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2017). “Tentu ada batasannya. KPU juga sudah bikin batasan-batasan, pemerintah bikin batasan batasan sehingga batasan itu agar ditaati,” katanya.

Wapres juga mengaku isu SARA kini terjadi di mana-mana. Media sosial juga digunakan untuk memainkan isu-isu yang ada di masyarakat.

Dikatakan, isu SARA terjadi di mana saja. Isu apa saja yang bisa dipertentangkan karena sekarang orang kampanye tidak lagi umum, tapi umumnya dengan isu yang lewat dunia maya, medsos, dan sebagainya.

Menurutnya, isu pertentangan yang sering dimainkan di media sosial adalah soal ideologi. Isu-isu ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi di negara negara lainnya seperti Amerika Serikat (AS).

“Apa yang bisa dipertentangkan di medsos itu dikampanyekan orang. Orang tak lagi ‘hidup, hidup!’ (yel-yel kampanye-red) di lapangan tidak lagi. Berubah perang isu, melempar isu yang paling hot isu yang paling bisa dipertentangkan seperti itu,” katanya.