Palembang – Acara Workshop BNPT Video Festival dengan tema “Di Bawah Sang Merah Putih” yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulanga Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kalangan SMA, SMK, MA dan Sederajat di Hotel Santika, Palembang, Rabu (22/3/2017) menghadirkan sutradara dan artis film Indonesia, Jajang C. Noer.
Kepada para peserta Jajang mengatakan bahwa BNPT telah melakukan pekerjaan pendekatan yang luar biasa bersama anak-anak muda se-Indonesia dengan menggelar lomba video pendek sebagai pendekatan yang dilakukan untuk counter radikalisme dikalangan anak-anak muda.
“Coba kalian rasakan semangat kebangsaan yang ada dalam diri kalian. berusahalah memiliki sifat yang sensitif untuk bangsa kita, berkreatifitas, ber-innovasilah bahwa kalian adalah anak-anak yang cerdas. Kalian harus memiliki semangat kebangsaan yang tinggi. Yakinlah masa depan Indonesia ada di tangan kalian,” ujar Jajang.
Wanita yang memulai debut di dunia perfilman sejak tahun 1977 dengan judul film Terminal Cinta ini berharap kepada para peserta untuk membuat film atau video yang segar untuk BNPT dalam video festival ini.
“Kalian seluruh elemen harus bisa bersatu. Saya dan teman-teman sesama artis atau aktor akan selalu bersama kalian kaum pelajar dan BNPT. Saya yakin orang yang akan merusak perdamaian di Indonesia akan akan berfikir beribu kali untuk membuat gerakan radikalime dan terorisme,” ujarnya
Wanita kelahiran Paris, Prancis, 28 Juni 1952 ini menegaskan bahwa karya yang akan dibuat oleh para peserta ini nantinya tentunya didedikasikan kepada bangsa tercinta ini. “Dan tentunya untuk masa depan kalian dan persatuan bangsa. Berpendapatlah untuk bangsa yakinlah kalian dapat melakukan hal yang baik untuk bangsa ini,” ujar istri mendiang sutradara Arifin C. Noer ini.
Wanita yang memiliki nama asli Lidia Djunita Pamoentjak atau yang juga dikenal dengan nama Jajang Pamuntjak ini mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan BNOT terhadap para generasi muda seperti ini dipandangnya sangat perlu. Apalagi sekarang ini sudah gencar sekali kebodohan yang terjadi di mana-mana.
Apalagi kelompok radikal telah memanfaatkan para generasi muda untuk di rekrut untuk bergabung dalam kelompok radikal, dimana yang paling memprihatinkan dan mengkhawatirkan menurutnya adalah orang dewasa yang mengatasnakaman ustad telah menanamkan paham-paham yang tidak baik untuk generasi muda.
“Guru-guru, para oknum yang menamakan dirinya ustad yang telah menularkan paham-paham yang salah kepada anak-anak muda. Nah ini yang sangat membahayakan, sangat memprihatinkan. Saya mengetahui ada gerakan ini, ada kegiatan ini, maka saya merasa berkepentingan ikut serta,” ungkap ibu dua anak ini mengakhiri.
Seperti diketahui, Workshop BNPT Video Festival dengan tema Di Bawah Sang Merah Putih ini diikuti sebanyak 35 pelajar dari SMA/SMK/Ponpes se-Sumsel. Mereka adalah para pelajar yang terpilih dari masing-maing daerahnya. Diharapkan siswa bisa membuat video sebanyak-banyaknya, dan mengupload di youtube hingga bulan Oktober. Nantinya semua video yang masuk akan di seleksi di tingkat nasional.