Jaga Nilai Kebersamaan untuk Perkuat Toleransi

Jakarta – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo yang akrab disapa Romo Benny mengajak masyarakat menjaga nilai kebersamaan agar toleransi beragama di Indonesia bisa terus menguat.

“Berharap aksi penodaan terhadap satu agama tidak terjadi di Indonesia,” kata Pastor Romo Antonius Benny Susetyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/1).

Pernyataan Romo Benny merespons aksi pembakaran Alquran di Swedia dan perobekan bagian dari Alquran di Belanda. Menurut dia aksi tersebut sangat disesalkan, melanggar hak asasi manusia, dan melanggar keluhuran nilai suci agama.

Romo Benny menegaskan nilai suci agama tidak boleh dirusak atau dinodai. Sehingga tindakan pembakaran dan perobekan Alquran tidak bisa dibenarkan.

“Ini melanggar prinsip universal. Berharap tindakan ini tidak boleh terjadi lagi,” kata Romo Benny.

Menurut dia dunia perlu membuat kesepakatan bersama bahwa nilai sakral dan suci dari agama dan kitab suci tidak boleh dipermainkan.

“Semua harus menjaga nilai kebersamaan, mengutuk tindakan itu, dan mencari solusi agar mampu mewujudkan tata dunia yang beradab. Yang menghormati eksistensi nilai luhur agama di dunia,” ucapnya.

Romo Benny mengajak masyarakat bersatu mengutuk keras tindakan setiap penodaan nilai suci agama dan dunia membuat kesepakatan bahwa pembakaran dan perobekan Alquran merupakan pelanggaran terhadap nilai kemanusiaan dan peradaban universal.

“Pemerintah perlu membuat nota protes bersama dan bagaimana bersama-sama mendorong etika yang disepakati dunia bahwa nilai sakral dan suci agama tidak boleh dinodai. Kita harus sepakat nilai kitab suci harus dihormati dan tidak boleh ada tindakan yang bertentangan dengan nilai luhur itu,” kata Romo Benny.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengecam aksi pembakaran Alquran di Swedia. Namun, MUI berharap umat Islam tidak terprovokasi, apalagi sampai membuat aksi balasan, karena itu bisa memicu gesekan antara umat beragama.