Jakarta – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Aceh Barat, H Ramli MS mengajak kepada umat muslim khususnya di Aceh, agar menjadikan momentum pergantian tahun 2023 sebagai upaya untuk memperkuat toleransi beragama dalam kehidupan bermasyarakat.
“Mari kita hormati warga nonmuslim yang merayakan pergantian tahun baru 2023, karena sejatinya kita sebagai warga muslim tidak merayakan tahun baru masehi,” kata Haji Ramli MS di Meulaboh, Minggu (1/1).
Menurutnya, momentum pergantian tahun 2022 ke tahun 2023 harus dimaknai sebagai sebuah perbedaan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Barat khususnya.
Perbedaan tersebut, kata dia, sudah disebutkan dengan jelas sesuai firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam kitab suci Al Quran pada surat Al Kafirun yang salah satu ayatnya berisi “Lakum Dinukum Waliyadin” yang artinya “Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku”.
Ramli MS mengatakan umat Islam juga wajib menghormati perbedaan tersebut karena hal ini juga sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sebagai dasar negara dan lambang negara Republik Indonesia.
Melalui momentum pergantian tahun tersebut, ia juga mengajak kepada masyarakat di Aceh, Aceh Barat dan warga Nahdliyin agar terus menjaga toleransi beragama sesuai nilai Pancasila, demi menciptakan suasana yang aman, nyaman dan kondusif di tengah-tengah masyarakat.
“Mari kita jadikan perbedaan perayaan pergantian tahun 2023 masehi ini, sebagai sebuah persatuan dan kesatuan bangsa, demi tegak nya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di mulai dari Aceh hingga Papua,” demikian Ramli MS.