Roma – Seorang pria Tunisia yang tinggal secara ilegal di Italia telah didakwa dengan rencana tindakan teroris dan dideportasi ke negara asalnya.
Dikutip kantor berita Italia ANSA, Kamis (18/3), Jaksa penuntut mengatakan Nairi Nasir (28) diusir dari Italia setelah penyelidikan terperinci oleh polisi anti-terorisme Italia.
Carlo Ambra, kepala cabang anti-terorisme di kota utara Turin, mengatakan dia ingin melakukan serangan di Italia dan mencoba membujuk beberapa orang untuk melakukan serangan di Italia. dengan melakukan tindakan terorisme.
Penyelidikan itu dilakukan Oktober 2020 lalu ketika Nasir mendekati seorang imam di sebuah masjid di kota Turin utara pada akhir acara keagamaan. Setelah memuji pembunuhan guru bahasa Prancis Samuel Paty, Nasir secara terbuka mengkritik pengkhutbah itu karena mengutuk serangan itu.
Dia kemudian dikirim ke pusat repatriasi, di mana dia dilaporkan ke polisi oleh sesama migran karena menunjukkan perilaku kekerasan. Setelah dia dilaporkan mengancam akan memotong leher petugas kesehatan di sebuah klinik, dia dinyatakan positif virus Corona.
Ambra menambahkan Nasir diduga mengatakan di depan petugas polisi ingin meledakkan dirinya sendiri dan berperang di Suriah,.Sedangkan gambar bendera kelompok teroris IsIS ditemukan di profil Facebook-nya.
Dia sebelumnya dituduh menghasut kerusuhan sipil di antara warga Tunisia lainnya dalam sebuah insiden. Menyebabkan kerusakan yang disebabkan pada beberapa unit perumahan, di mana dia dijatuhi hukuman dua bulan dan 20 hari penjara.