Istri dan Anak Terduga Teroris di Sibolga Pilih Ledakkan Diri Ketimbang Menyerah

Jakarta – Pascapenangkapan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara, istri dan anak Husain akhirnya memilih bunuh diri ketimbang menyerahkan diri ke polisi.

Istri dan anak Husain mengambil keputusan tersebut dengan meledakkan diri dalam rumahnya dini hari tadi saat proses negosiasi dengan pihak keamanan.

Hingga berita ini ditayangkan, jasad mereka masih belum bisa dievakuasi.

Baca juga : Kapolri: Terduga Teroris di Sibolga Berafiliasi dengan ISIS

“Masih menunggu tim labfor (laboratorium forensik) dan Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System) meluncur ke TKP pagi ini,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/3).

Tim kepolisian, kata Dedi, juga masih melakukan sterilisasi terhadap benda-benda berbahaya yang ada di sekitar rumah terduga teroris tersebut. Apalagi bom sempat meledak dua kali.

“Belum bisa dievakuasi karena di dalam rumah diperkirakan masih ada bom yang tercecer dan harus dipertimbangkan untuk keselamatan anggota juga,” tuturnya.

Untuk diketahui, kata Dedi, berdasarkan indivasi diketahui ada tiga orang yang memilih bertahan di dalam rumah menyusul penangkapan Husain pada Selasa (12/3) siang kemarin. Mereka yakni istri Husain dan dua orang anaknya.

“Masih sisa istri dan dua anak menurut indivasi ya, jadi total tiga orang,” ucap Dedi.

Aparat kepolisian bersama tokoh masyarakat setempat melakukan negosiasi untuk membujuk istri dan dua anak Husain menyerahkan diri.

Negosiasi berakhir setelah istri Husain diduga meledakkan diri menggunakan bom dini hari tadi.

“Meledakkan diri diduga dari istri terduga pelaku,” ujar Dedi.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menyergap rumah terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah di Sibolga pada Selasa sekitar pukul 14.23 WIB. Dalam operasi itu, sebuah bom meledak dari dalam rumah pelaku yang melukai petugas.

Polisi baru berhasil menangkap Husain. Sementara istri dan anaknya memilih bertahan di dalam rumah.

Aparat terus melakukan negosiasi untuk membujuk keluarga terduga teroris itu menyerahkan diri hingga insiden bom bunuh diri terjadi dini hari tadi.