TRIBUNNEWS.COM. ISTAMBUL– Dua militan melancarkan serangan dengan menggunakan senjata dan bahan peledak Rabu (19/8/2015 di istana Dolmabahce Istanbul, yang merupakan salah satu atraksi wisata utama Turki.
Mereka melemparkan sebuah granat tangan ke gedung, yang juga rumah bagi kantor perdana menteri, dan melepaskan tembakan ke arah polisi yang berdiri menjaga luar istana era Ottoman, kata kantor gubernur Istanbul.
Kedua penyerang berhasil ditangkap aparat. Belum diketahui dari kelompok teroris mana mereka berasal. Namun catatan polisi menunjukkan keduanya pernah ditahan karena terlibat penyerangan oleh kelompok sayap kiri Front Tentara Pembebasan Rakyat, DHKP-C.
Awal bulan ini DHKP-C mengklaim penyerangan di gedung Konsulat Amerika Serikat di Istanbul, melukai dua orang wanita. Salah seorang penyerang terluka dalam peristiwa itu.
Kisruh keamanan di Turki meningkat setelah negara anggota NATO itu menyatakan perang terhadap teror dan membuka pangkalan udaranya bagi jet tempur Amerika Serikat dalam melancarkan serangan ke lokasi yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah.(The Telegraph)
Serangan meningkat rasa krisis di negara itu sebagai pemimpin Turki berjuang untuk membentuk pemerintahan baru di tengah meningkatnya bentrokan dengan militan dan ancaman kekerasan dari Negara Islam Irak dan Levant (Voyage) Kurdi.
Sumber: tribunnews.com