Jakarta – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy mengatakan, meski jumlahnya sangat kecil, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berafiliasi dengan ideologi ISIS tidak bisa dibiarkan. Jika dibiarkan, para penggemar ideologi yang bertentangan dengan Pancasila itu akan menjamur.
Dikatakan, berdasarkan salah satu lembaga survei, hanya 1,5 persen yang menyetujui langkah-langkah ISIS. Artinya, dari 9 persen yang menyetujui NKRI dirubah menjadi negara Islam berbasis Khilafah, hanya 1,5 persen di antaranya akan melakukan dengan cara kekerasan.
“Ini yang saya sebut tidak perlu dikhawatirkan tetapi juga tidak bisa dibiarkan. Karena yang kecil ini sebagai awal menjadi besar jika dibiarkan,” kata Romy sapaan akrab Romahurmuziy, dalam acara silaturahmi dan buka puasa bersama DPP PPP bertajuk “Terorisme, Akar, Sebab dan Perkembangannya”, di Kompleks Rumah Jabatan Anggota DPR di Jakarta, Kamis (8/6/2017) malam.
Menurutnya, para penggemar ISIS adalah responden yang relatif muda dan mereka sangat terbiasa dengan dunia maya serta memiliki suara yang cukup lantang di sosial media. Jangan sampai minoritas dalam jumlah tapi mayoritas dalam suara, jangan sampai terjadi seperti itu.
Romy pun mengajak secara bersama-sama menggugah kembali toleransi sesama warga bangsa. “Indonesia didirikan untuk merekatkan seluruh warganya yang memang sudah tersekat oleh perbedaan. Perbedaan yang ada ini jangan sampai dibesar-besarkan dan menjadikan anak bangsa itu semakin menjauh,” tegasnya.
Di sisi lain, dia sangat prihatin dengan adanya sekitar tujuh persen WNI yang ingin mengubah NKRI menjadi negara khilafah. Adalah tugas PPP sebagai partai politik berbasis Islam, menjadi kanal guna mengantisipasi kecenderungan warga yang ingin mengubah ideologi.
WNI yang berpandangan ingin mengubah NKRI, hanya sebagian kecil, tapi pandangan tersebut harus diluruskan lagi, dan meluruskannya dengan pendekatan persuasif, tidak bisa dengan kekerasan. “Umat Islam, kelebihanya berperilaku lemah-lembut, sehingga dapat bersikap persuasif. Karena itu, agama Islam terus berkembang,” katanya.