Washington D.C – Menjelang pelantikan presiden Amerika terpilih, Donald Trump, kelompok teroris ISIS dilaporkan menyiapkan sebuah serangan teror yang mereka sebut sebagai bloody Friday atau Jumat berdarah. Salah satu ‘persiapan’ yang dilakukan ISIS untuk serangannya ini terlihat dari masifnya kelompok ini melakukan rekrutmen militan terhadap orang-orang yang fasih berbahasa Inggris. hal ini dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi mereka saat penyerangan dilakukan nantinya.
Dilansir dari Express.co.id (Minggu, 04/12/16), intelejen AS, Michael S. Smith., direktur institusi keamanan, Kronos Advisory., menjelaskan kepada public perihal rencana ISIS yang berhasil mereka ketahui tersebut. Menurut keterangannya, ISIS berencana melakukan serangan tepat pada saat pelantikan Trump sebagai presiden pada 20 Januari 2017 mendatang.
Tanggal di mana operasi Black Friday berlangsung adalah 20 Januari 2017,” demikian ungkap Smith. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini ISIS tengah bekerja keras untuk membuat berbagai video propaganda dengan menyertakan teks berbahasa Inggris. video-video itu berisi keterangan sejumlah target serangan yang ada di Amerika Serikat. Video itu kini telah diedarkan ISIS kepada seluruh pengikutnya melalui grup telegram.
Hingga berita ini diturunkan, masih belum ada respon resmi dari White House terkait ancaman ini.