Tanta – Menderita berbagai kekalahan berada di ambang kehancuran di Irak dan Suriah, kelompok teroris internasional ISIS berulah di Mesir. Kelompok bengal pimpinan Abu Bakar al Baghdadi ini lakukan ‘salam perjumpaan’ dengan masyarakat Mesir melalui serangan bom di gereja Kristen Koptik St. George pada perayaan Minggu Palma, Minggu (09/04/17).
Usai melakukan serangan yang menewaskan 44 orang dan melukai seratus orang lebih itu, ISIS menyatakan bahwa kelompok Kristen Koptik Mesir adalah mangsa terfavoritnya saat ini. Dikutip dari foxnews, Senen (10/04/17) ISIS menyebut kelompok Kristen ini sebagai “kafir” yang membantu dunia Barat untuk memusuhi Islam.
Bagi kelompok Kristen Koptik Mesir, serangan ini bukanlah hal yang baru bagi mereka. Minoritas yang populasinya mencapai 10% dari total penduduk Mesir ini telah sering menjadi target serangan oleh kelompok-kelompok ekstrimis di Mesir. Pada bulan Desember tahun lalu, sebuah serangan serupa juga terjadi di salah satu gereja Kristen Koptik di Mesir. Serangan itu menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
Atas serangan ini, berbagai respon dan kecaman berdatangan dari banyak pihak dan tokoh. Salah satunya adalah pimpinan Universitas al Azhar Mesir, Syeikh Ahmed el-Teyeb yang mengutuk keras serangan ini. Menurutnya, serangan ini dilakukan oleh “teroris tercela yang menargetkan kehidupan orang-orang yang tidak bersalah.”
Sementara itu, Paus Francis yang menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada para korban serangan mematikan ini. “Duka mendalam untuk saudara-saudara saya, Paus Towardos II, Gereja Koptik dan seluruh rakyat Mesir,” ungkapnya di sela-sela perayaan Minggu Palma di st. Peter’s Square, Vatican, Roma.
Respon berbeda disampaikan oleh presiden Mesir, Abdel-Fattah el-Sissi, ia memerintahkan penyebaran pasukan militer untuk membantu polisi melakukan pengamanan di sejumlah titik penting di Mesir. Ia juga menyebut bahwa serangan teroris ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin merebut Mesir.