Jakarta- Kelompok militan ISIS tengah berupaya mengulang masa-masa jayanya seperrti saat mereka masih menguasai sepertiga wilayah Irak dan Suriah 2014-2017 lalu. Meski kini sudah jadi pecundang dan jadi buronan dimana-mana, sebagian anggota mereka masih ingin membuktikan eksistensi ISIS.
Salah satunya dengan dirilisnya video eksekusi penembakan dua orang sandera oleh kantor berita ISIS, Amaq, akhir pekan kemarin.
Dikutip dari cnnindonesia.com, dalam video tersebut mereka menyebut kedua orang tersebut adalah ‘dua orang advokator’ untuk pemilihan di parlemen Irak bulan depan di kota al-Tarmiyah, di pemerintahan Salah al-Din, bagian utara Baghdad.
Selain itu, ISIS awal pekan ini juga sesumbar akan menyerang tempat pemungutan suara di Irak selama pemilihan parlemen pada bulan depan. Siapa saja yang ikut dalam pemungutan suara akan dianggap kafir.
Dalam pesan suara yang dirilis pada 22 April 2018 lalu, juru bicara kelompok militan tersebut menuduh pemerintah Irak yang dipimpin syiah adalah wakil Iran. Mereka juga memperingatkan bahwa siapa pun yang menjalankan atau memberikan suara dalam pemilihan pada 12 Mei mendatang akan jadi sasaran.
Namun tak gentar dengan ancaman ISIS, pejabat Irak menjamin tempat pemungutan suara akan dilindungi.