ISIS Minggat, Umat Kristen Suriah Mulai Adakan Misa di Deir az-Zour

Jakarta – Situasi keamanan di sebagian wilayah Suriah sudah mulai kondusif, pasca terusirnya militan ISIS. Hal itu tampak di kota Deir az-Zour, yang terletak di sebelah timur Suriah, dimana umat kristen di sana sudah mulai mengadakan misa atau ibadah mingguan. Deir az-Zour adalah kota bekas markas pasukan teroris ISIS

Seperti di Gereja St. Mary di Kota Deir az-Zour. Meski masih menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat perang, misa tetap dilaksanakan. Terlihat kurang lebih 20 orang mengikuti misa diantara sisa-sisa roket bertebaran di puing-puing bangunan gereja yang menutupi lantai serta jendela-jendela gereja terlihat terbuka lebar karena rusak akibat pertempuran.

“Doa bagi saya seperti kehidupan baru,” kata Sally Qasar seperti dilansir media Al Araby, Minggu (4/2/2018), dikutip dari tempo.co.

“Ini memberi saya tekad untuk kembali ke Deir az-Zour dan bertahan dengan penyediaan layanan yang buruk, dan berpartisipasi dalam membangunnya kembali.”

ISIS merebut bagian Deir az-Zour pada 2012. Sejak itu milisi ISIS mulai melakukan pembunuhan dan intimidasi terhadap orang-orang Kristen Suriah, yang membuat hidup di Deir az-Zour semakin berat.

Setelah pemerintah Suriah menyerang ISIS pada tahun lalu, kota itu kembali dikuasai penuh pada November. Dan penduduk, mulai kembali ke rumah masing-masing.

Ibadah misa akhir pekan kemarin dipimpin Patriark Orthodox Suriah dari Antiokhia Ignatius Aphrem II dan juga dihadiri oleh beberapa ulama Muslim.

“Perasaan yang tak terlukiskan untuk kita doakan di sebuah gereja yang hampir hancur, yang berfungsi sebagai penghiburan bagi hati kita dan sebuah pesan harapan kepada orang-orang di kota untuk kembali dan mengambil bagian dalam membangunnya lagi,” kata Patriark.

Seorang uskup setempat, Maurice Amseeh, meminta orang-orang Kristen untuk kembali ke kota mereka.

“Yang penting sekarang adalah hidup kembali – karena penduduk Deir az-Zour dan orang-orang Kristen kembali ke sana,” katanya kepada para umat.

Diperkirakan 3.000 orang Kristen tinggal di Deir Ezzor sebelum pemberontakan Suriah pecah pada 2011.