Kabul – Kelompok teroris Islamic State (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang membunuh sedikitnya 32 orang dalam upacara yang dihadiri petinggi politik Afghanistan di Kabul.
Serangan terjadi pada saat upacara peringatan kematian pimpinan Etnis Hazara, Abdul Ali Mazari, yang disiarkan secara langsung dari ibu kota Kabul, Afghanistan, pada Jumat, (6/3) pekan lalu.
Menurut laporan polisi, serangan itu dimulai dengan bom roket yang mendarat di area upacara. Setelah itu muncul rentetan tembakan dari gedung terdekat yang sedang dibangun. Pasukan khusus langsung mendekat ke tempat kejadian. Dua orang penyerang bersenjata dalam kejadian ini sudah dinyatakan tewas oleh Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.
Kepala eksekutif Afghanistan, Abdullah Abdullah, berhasil lolos tanpa cedera dalam serangan ini. Sementara 60 orang lainnya dinyatakan luka-luka.
Serangan ini merupakan yang terbesar pertama terjadi di ibu kota Afghanistan sejak kesepakatan damai ditandatangani antara AS dan Taliban pada Sabtu pekan lalu. Kesepakatan itu bertujuan membawa perdamaian di Afghanistan. Namun, ISIS tidak terlibat dalam negosiasi tersebut.
Berdasarkan ketentuan perjanjian, AS dan sekutu NATO-nya akan menarik mundur pasukan mereka dalam waktu 14 bulan. Sebagai gantinya, Taliban akan mengadakan perundingan dengan pemerintah Afghanistan. Para militan Taliban juga sepakat untuk tidak mengizinkan al-Qaeda atau kelompok ekstremis lain beroperasi di wilayah yang mereka kuasai.