Dikutip dari laman nbcnews.com, seorang perempuan tua berusia 64 tahun terus berdoa agar neraka yang diciptakan ISIS dapat segera berakhir. Perempuan dari suku Yazidi bernama Kimy Hassan Sayfo itu mengaku sangat menderita setelah anak-anak dan cucu-cucu perempuannya diculik ISIS. Baru-baru ini dua anak perempuannya berhasil melarikan diri, namun sisanya masih ditahan kelompok teroris itu.
Komunitas Yazidi memang telah menjadi sasaran utama kelompok ISIS dalam melakukan berbagai tindakan biadabnya, mereka sangat sering menculik anak-anak perempuan Yazidi untuk mereka jadikan budak seks dan barang dagangan. Sejak serangan pertama kelompok teroris ini terhadap Yazidi pada Agustus 2014, terdapat setidaknya 3000 perempuan dan anak-anak yang telah mereka culik. Mereka kemudian dijadikan budak-budak seks dan diperjualbelikan di pasar-pasar gelap milik ISIS.
Berbagai cara telah dilakukan para perempuan yang diculik ISIS untuk kabur dari sekapan itu, namun penjagaan pasukan ISIS terlalu ketat. Beberapa perempuan dilaporkan berhasil melarikan diri, namun beberapa yang lain masih tetap terperangkap di kamp-kamp ISIS. Seorang sumber menyatakan saat ini terdapat kurang lebih 2000 perempuan dan anak-anak yang masih disekap ISIS; mereka yang masih muda dijadikan budak seks, sementara yang sudah tua akan disiksa dan dijadikan budak rumah tangga.
Aveen, bukan nama sebenarnya, adalah salah seorang yang berhasil melarikan diri. Ia menceritakan kelompok teroris ISIS menempatkan perempuan di tempat-tempat yang terpisah dari laki-laki. Setiap malam selalu ada anggota ISIS yang mendatangi mereka, memilih sebentar, lalu membawanya kesuatu tempat untuk diperkosa.
Ia mengatakan bahwa hari-harinya di kamp ISIS hanya diisi dengan serangkaian penyiksaan dan pemerkosaan. Kini setelah ia berhasil kabur dari ‘neraka’ itu, dia hanya ingin segera bertemu kembali dengan keluarganya.