Hampden Lane – Menjelang perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia, kelompok radikal Islamic State (ISIS) makin gencar menebar teror ancaman keamanan untuk pesta sepak bola dunia empat tahunan itu. Mendekati tanggal pembukaan, poster menakutkan semakin banyak dirilis ISIS sebagai bentuk ancamannya.
Dalam ancaman terbarunya, pada pekan ini ISIS merilis poster yang lebih menakutkan ketimbang poster-poster ancaman sebelumnya. Dalam poster tersebut dua pesepak bola terbaik dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo terlihat tengah menjalani eksekusi pemenggalan oleh dua algojo ISIS.
Poster ini juga memakai latar belakang gambar stadion dengan tulisan berbahasa Italia, “La Terra Sarà Piene Del Tuo Sangue”. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kalimat pada poster tersebut menegaskan ancaman ISIS; “Darah Anda akan memenuhi lapangan”.
Poster ini kali pertama didapat Sixgill, salah satu perusahaan intelijen siber. Sixgill berhasil mendapatkannya setelah mengikuti percakapan grup telegram kelompok pro-ISIS.
“Poster-poster mengerikan yang dimunculkan ISIS untuk Piala Dunia 2018 menegaskan peringatan serius ISIS bahwa akan ada potensi serangan mereka pada Piala Dunia 2018 mendatang,” kata Direktur Eksekutif dan pendiri SITE Intelligence Group, Rita Katz, sebagaimana dikutip The Sun, Kamis (17/5).
“Selain poster memenggal Ronaldo dan Messi, ISIS juga merilis poster seorang pembom bunuh diri di luar Stadion Luzhniki, Moskow, dan tertulis kalimat ‘Kami berada di Rusia’. Kami pikir panitia Piala Dunia 2018 tak boleh mengabaikan ancaman ISIS yang sudah berulang kali dimuncul dalam beberapa bulan terakhir,” tambah Rita lagi.
SITE, sambung Rita, dalam enam pekan terakhir sudah mendapatkan banyak poster ancaman ISIS yang mengerikan untuk Piala Dunia 2018. Untuk sebuah perhelatan akbar internasional, lanjutnya, target ancaman yang diberikan memang sebuah hal natural dilakukan.
“Olimpiade Rio 2016 juga mendapatkan banyak ancaman dari para jihadis online. Bahkan pihak berwenang berhasil meringkus 10 pendukung ISIS sebelum acara pembukaan,” katanya.
Pun begitu, lanjut Rita, situasi dan suasana Piala Dunia 2018 yang berlangsung di bulan Ramadhan perlu lebih dicermati dan diwaspadai panitia serta pihak keamanan. Ditambah lagi perhelatan itu dilangsungkan di Rusia yang menjadi salah satu musuh besar ISIS.
“Piala Dunia 2018 yang berlangsung di bulan Ramadhan dalam pengamatan saya membuat para jihadis ISIS punya semangat lebih untuk melakukan aksi teror.” kata Rita.
“Mereka berharap bisa mendapat penghargaan spiritual yang tinggi karena melakukannya pada bulan Ramadhan dan kebetulan lokasi acaranya di Rusia yang notabene jadi salah satu musuh utama aksi jihad mereka”.
”Ditambah lagi pimpinan ISIS juga sudah resmi menyatakan bahwa para jihadis akan mendapat pahala tambahan di akhirat untuk serangan yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan,” jelas peneliti wanita kelahiran Basra, Irak, menutup analisisnya.