SENSITIVE MATERIAL. THIS IMAGE MAY OFFEND OR DISTURB: Afghan men carry a victim after a blast in Kabul, Afghanistan September 9, 2020. REUTERS/Mohammad Ismail

ISIS Klaim Tanggungjawab Serangan Penembakan Brutal di Universitas Kabul

Kabul – Afghanistan kembali menjadi sasaran teror kelompok teroris ISIS. Kali ini, ISIS mengklaim bertanggungjawab atas penembakan brutal di Universitas Kabul, Afghanistan, Senin (2/11/2020).

“Dua pejuang ISIS berhasil menyerang pertemuan yang diadakan oleh pemerintah Afghanistan di Universitas Kabul untuk wisuda hakim dan penyelidik setelah menyelesaikan kursus di universitas,” kata kelompok propaganda bersenjata itu, Amaq dilansir AFP, Selasa (3/11/2020).

“Kedua pejuang itu menargetkan para lulusan dengan senjata otomatis kemudian bentrok dengan pasukan keamanan yang menjaga upacara tersebut serta bala bantuan,” tambahnya.

Korban tewas akibat penembakan brutal bertambah itu menjadi 22 orang. Sementara puluhan lainnya luka-luka.

Sebelumnya diberitakan, orang-orang bersenjata menyerbu Universitas Kabul, Afghanistan pada Senin (2/11/2020) waktu setempat. Serbuan ini terjadi menjelang pembukaan pameran buku Iran. Mereka melepaskan tembakan dan membuat para mahasiswa berhamburan menyelamatkan diri.

“Musuh Afghanistan, musuh pendidikan telah memasuki Universitas Kabul,” kata Tariq Arian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

“Pasukan keamanan berada di daerah itu mencoba untuk mengendalikan situasi. Mereka bergerak maju dengan hati-hati untuk mencegah bahaya bagi para mahasiswa,” lanjutnya.

Juru bicara kepolisian Kabul, Ferdaws Faramerz mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas adalah pelajar. Sementara juru bicara kementerian pendidikan tinggi, Hamid Obaidi mengatakan kepada serangan itu dimulai ketika para pejabat pemerintahan tiba untuk pembukaan pameran buku Iran yang diselenggarakan di kampus.

Orang-orang bersenjata tiba-tiba menyerbu fasilitas tersebut. Serangan menyebabkan ratusan orang melarikan diri dan berebut untuk memanjat dinding kampus.

Pasukan keamanan Afghanistan kemudian mengepung daerah itu. Pasukan keamanan menutup semua jalan yang menuju ke universitas.