Jakarta – Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom selama kebaktian Minggu di sebuah gereja Protestan di kota Kasindi, Kongo timur. Pernyataan itu diungkapkan kelompok ISIS melalui akun Telegramnya seperti dilaporkan Reuters, Minggu (15/1).
Sedikitnya 10 orang tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam serangan bom di kota Kasindi yang terletak di perbatasan dengan Uganda.
Seorang juru bicara militer Antony Mualushayi, mengatakan serangan selama kebaktian kemarin itu kemungkinan dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), sebuah kelompok militan Uganda yang setia kepada ISIS.
Jubir operasi militer di Kongo, Bilal Katamba, menjabarkan bahwa pelaku serangan itu menggunakan peledak IED.
“Pelaku menggunakan IED dalam melakukan serangan itu dan kami menduga kelompok ADF [Allied Democratic Forces] berada di balik serangan ini,” katanya, seperti dikutip AFP.
Selama ini, ISIS memang mengklaim ADF sebagai bagian dari afiliasi mereka. ADF merupakan salah satu kelompok paling mematikan di Kongo.
Sejak lama, ADF dituding membunuh ribuan warga sipil Kongo dalam serentetan serangan bom di Uganda.
ADF juga dilaporkan pernah menanam bom di kota-kota lainnya, seperti Kivu Utara.