Quetta – Kelompok teroris ISIS mengklaim menjadi dalang dalam serangan terhadap sebuah gereja di kota Quetta, Pakistan yang menewaskan sembilan orang, Minggu (17/12/2017). Media resmi kelompok teroris ISIS, Al-Amaq, Senin (18/12/2017) melaporkan, dua anggota ISIS melakukan serangan tersebut. Sayangnya belum ada bukti mengenai serangan yang diklaim tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok orang bersenjata dilaporkan menyerang sebuah Geraja Metodis Kristen, Kota Quetta, di sebelah barat daya Provinsi Balochistan, Pakistan. Para pelaku bergegas masuk ketika Kebaktian akan dimulai, kemudian meledakkan bom serta melepaskan tembakan ke jamaah gereja.
Menurut Wakil Komisaris Quetta, Farukh Atiq, serangan yang diikuti oleh ledakan itu menewaskan sedikitnya sembilan orang serta melukai 56 orang lainnya. Peristiwa mengerikan tersebut terjadi ketika 400 jamaah gereja tengah melakukan pelayanan pra Natal. Petugas kepolisian setempat telah berupaya mencegat dan menembak salah satu pelaku bom bunuh diri di luar gereja, namun pelaku lainnya berhasil masuk dan meledakkan diri di pintu utama rumah ibadah itu.
Menteri Dalam Negeri provinsi Balochistan, Sarfaraz Bugti menyampaikan, serangan itu tampaknya menargetkan gereja sebuah komunitas Kristen. Dia menambahkan, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di pintu masuk gereja kala dihentikan oleh petugas keamanan, sementara yang lain berhasil masuk ke dalam gereja.
Area ledakan sudah ditutup oleh polisi, dengan penegak hukum saling bertukar tembakan dengan para pelaku. Menurut pernyataan resmi Kementerian Kesehatan, sebuah keadaan darurat sudah diumumkan di rumah sakit umum setempat.
Televisi lokal menunjukkan ambulans dan patroli keamanan berlomba ke tempat kejadian dan wanita dan anak-anak dibawa keluar dari gerbang utama gereja. Salah seorang jemaat gereja yang terluka, Aqil Anjum, yang ditembak di lengan kanannya, mengatakan bahwa dia mendengar sebuah ledakan di tengah kebaktian, diikuti oleh tembakan senjata yang berat.
Sekitar 1,6 persen atau 2 juta penduduk Pakistan menganut agama Kristen. Mereka telah menjadi target serangkaian serangan dalam beberapa tahun terakhir. Presiden Pakistan dan pejabat senior lainnya mengecam serangan tersebut.