Paris – Kelompok separatis Islamic State (ISIS) melalui kantor beritanya, Amaq, mengklaim sebagai dalang peristiwa penikaman yang dilakukan pelaku terhadap ibu kandung dan saudara perempuannya hingga tewas di Trappes, pinggiran sebelah barat Paris, Kamis (23/8) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Klaim ini keluar sebelum diketahui korban adalah ibu kandung pelaku.
“Pria yang melakukan serangan adalah salah satu pejuang kami. Serangan itu merupakan respon atas seruan untuk memerangi koalisi yang melawan ISIS,” sebut Amaq.
Diberitakan South China Morning Post, pelaku adalah seorang pria berusia 20-an tahun. Aksinya tersebut menewaskan dua orang dan melukai satu orang lainnya. Usai melakukan aksinya, pelaku kabur dan bersembunyi di sebuah rumah sebelum tewas ditembak polisi.
Sementara itu, media lokal Prancis, Le Parisien, turut melaporkan bahwa pelaku sempat berteriak, “Allahu Akbar, jika Anda masuk saya akan menyerang Anda semua,” ancamnya kepada polisi yang mengepung. Laporan serupa juga diwartakan media lokal lainnya, BFM TV.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gérard Collomb, sebagaimana disitat BBC mengatakan, untuk saat ini peristiwa tersebut tidak diperlakukan sebagai serangan teror. Selain karena belum ada bukti yang menunjukkan kasus penikaman tersebut didalangi ISIS, motif dan profil pelaku juga masih diselidiki polisi.