Manila – Dua bom bunuh diri mengguncang Kota Jolo, Sulu, Filipina, pada Senin (24/8/2020), menewaskan setidaknya 15 orang. Militer Filipina menduga, salah satu pelaku merupakan perempuan warga negara Indonesia (WNI). Dilaporkan Philippine Daily Inquirer, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sebuah kelompok berbasis di Amerika Serikat yang memantau komunikasi online kelompok militan, SITE Intelligence, melaporkan, ISIS Asia Timur mengeluarkan pernyataan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
SITE juga melaporkan para pendukung ISIS di seluruh dunia bersukacita atas jatuhnya korban jiwa, terutama korban di kalangan tentara dan polisi Filipina. Warga sipil ikut menjadi korban tewas dalam serangan tersebut selain melukai 75 lainnya.
Panglima militer Filipina Cirilito Sobejana mengatakan kepada stasiun berita digital ABS-CBN, sebagaimana dilaporkan kembali Aljazeera, salah satu pelaku kemungkinan merupakan perempuan WNI, janda dari pelaku bom bunuh diri di luar kamp militer Kota Indanan, Sulu, pada 2019.
Namun penyelidik masih akan memastikannya dengan mengumpulkan jenazah pelaku untuk menjalani tes forensik sehingga identiasnya bisa diketahui. Ada juga laporan yang menyebutkan, perempuan WNI itu merupakan putri dari pasangan suami istri warga Indonesia yang berada di balik bom bunuh diri gereja Katolik Jolo pada Januari 2019. Peristiwa itu menewaskan lebih dari 20 orang.
Serangan bom bunuh diri pada Senin juga tidak jauh dari gereja. Laporan awal mengungkap, pelaku menggunakan sepeda motor yang mengangkut bahan peledak rakitan untuk melakukan aksi pertama.
Saat perhatian tertuju ke bom pertama, seorang perempuan meledakkan diri yang menyebabkan lebih banyak korban. Dua perempuan pelaku bom bunuh diri tersebut kemungkinan orang yang sama yang sedang diburu militer.