Jakarta – Kelompok radikal ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangan bom saat salat Jumat di sebuah masjid pada hari kedua Idul Fitri di Kabul, Afghanistan, Jumat (14/5/2021). 12 orang termasuk imam masjid tewas akibat teror tersebut. Klaim ISIS itu diungkapkan SITE Intelligence Group seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (17/5/2021).
Ledakan bom itu terjadi di dalam sebuah masjid di distrik Shakar Darah di provinsi Kabul saat para jemaah tengah menunaikan salat Jumat. Serangan itu menghancurkan ketenangan usai gencatan senjata tiga hari yang disepakati antara kelompok Taliban dan pemerintah Afghanistan.
ISIS mengatakan para petempurnya telah menempatkan alat peledak di dalam masjid dan meledakkannya setelah para jemaah tiba untuk salat pada hari kedua liburan Idul Fitri.
Serangan bom itu terjadi di hari kedua dari gencatan senjata tiga hari yang disepakati oleh Taliban dan pemerintah Afghanistan untuk memperingati Idul Fitri. Gencatan senjata berakhir pada Sabtu (15/4/2021) malam waktu setempat dan sejauh ini tidak ada pertempuran antara kedua pihak yang bertikai yang dilaporkan.
Gencatan senjata sementara itu diumumkan setelah kekerasan yang meningkat sejak 1 Mei, ketika militer AS mulai secara resmi menarik pasukan terakhirnya yang tersisa dari negara itu.
Sebelumnya, serangkaian ledakan bom di luar sekolah putri di Kabul pekan lalu, menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai banyak orang, kebanyakan dari mereka adalah siswa perempuan.