Bamako – Kelompok teroris yang terafiliasi dengan ISIS Afrika Barat mengeklaim bertanggung jawab atas penyergapan yang menewaskan 33 tentara Mali.
Klaim tersebut dilaporkan oleh kelompok pemantau organisasi teroris, SITE Intelligence Group, pada Minggu (21/3/2021).
Dikutip dari Reuters, penyergapan dan serangan mematikan tersebut terjadi pada Senin (15/3/2021) pekan lalu.
Dalam penyergapan dan serangan di Tessit, kota utara Mali yang berbatasan dengan Niger tersebut, sebanyak 14 tentara juga mengalami luka-luka.
Mennurut SITE Intelligence Group, ISIS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para milisinya mengambil alih tiga kendaraan tentara.
Selain itu, para milisi tersebut juga merampas senjata dan amunisi sepasukan tentara Mali yang disergap tersebut.
Sebelumnya, kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan di perbatasan Mali dan Nigeria. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan puluhan tentara Mali dan Nigeria.
Selain itu, kelompok tersebut juga melakukan penggerebekan sekaligus penyerangan di sebuah desa di Tongo Tongo, Nigeria pada 2017.
Dalam serangan tersebut, sebanyak empay tentara dari pasukan khusus Amerika Serikat tewas. Sebanyak lima tentara Nigeria juga tewas dalam serang itu.
Awal bulan ini, kelompok teroris menyerang kamp tentara di Mali pada pagi waktu setempat. Akibat serangan tersebut, 10 tentara Mali dilaporkan tewas.
Menurut laporan media lokal, para teroris menyerang sebuah detasemen Angkatan Bersenjata Mali yang berbasis di desa Boni, wilayah Mopti.
Sebuah kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al Qaeda mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut. Klaim tersebut dikabarkan dan disebarkan oleh media propaganda yang dekat dengan Al Qaeda.