Berlin – Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab dalam insiden
penusukan di sebuah festival di kota Solingen, Jerman barat, Jumat
(23/8) waktu setempat. ISIS, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa
salah satu anggotanya melakukan serangan mematikan sehari sebelumnya
di Jerman sebagai “pembalasan dendam” kepada umat Islam “di Palestina
dan di mana saja”.
“Pelaku serangan terhadap sebuah pertemuan umat Kristiani di kota
Solingen, Jerman, kemarin adalah seorang tentara kelompok Negara
Islam,” kata sebuah pernyataan dari kantor berita Amaq di aplikasi
perpesanan Telegram, mengutip AFP, Sabtu (24/8).
ISIS mengatakan serangan itu dilakukan “sebagai pembalasan dendam
terhadap Muslim di Palestina dan di mana saja.”
Kepolisian Jerman sampai dengan Sabtu kemarin masih memburu seorang
pria yang diduga sebagai pelaku penusukan tersebut.
Pria berpisau yang tidak disebutkan identitasnya itu mengamuk di kota
Solingen, Jerman barat, pada Jumat malam, saat ribuan orang berkumpul
untuk menghadiri malam pertama “Festival Keberagaman”, yang merupakan
bagian dari serangkaian acara untuk menandai ulang tahun ke-650 kota
tersebut.
Para pejabat Jerman sebelumnya mengatakan bahwa “motif teroris tidak
dapat dikesampingkan” untuk tindakan tersebut.
Pada hari Sabtu, polisi mengumumkan bahwa mereka telah menahan
seseorang sebagai bagian dari penyelidikan, dan seorang jaksa penuntut
kemudian mengatakan bahwa remaja berusia 15 tahun itu diduga tidak
melaporkan tindak kriminal.
Markus Caspers, jaksa penuntut Duesseldorf yang terletak di sebelah
barat Solingen, mengatakan para saksi mata diduga telah melihat remaja
tersebut mendiskusikan serangan itu sebelum terjadi dengan seorang
pria yang mungkin adalah pelaku penikaman.
Sebelumnya, sebanyak tiga orang tewas dan empat lainnya mengalami luka
parah, dalam insiden penusukan di sebuah festival di kota Solingen,
Jerman barat, pada Jumat (23/8) waktu setempat.
Polisi mengatakan penusukan itu terjadi sekitar pukul 10 malam waktu
setempat, usai seorang pria tidak dikenal dan menyerang banyak orang.
Pelaku kabur usai melakukan aksi brutal tersebut.
Seorang saksi mengaku sedang berdiri beberapa meter dari titik
penyerangan tidak jauh dari panggung festival.
“Lalu satu meter dari saya, seseorang terjatuh. Awalnya saya mengira
orang itu sedang mabuk,” kata saksi tersebut, seperti dikutip AFP.
Ketika berbalik badan, dia kemudian melihat orang lain juga tergeletak
di tanah dan beberapa bersimbah darah.