Baghdad – Kelompok ISIS mengeklaim sebagai dalang ledakan bom bunuh diri di pasar Baghdad, Irak, yang menewaskan 35 orang. Ledakan terjadi di pasar tumpah Wahailat, kawasan mayoritas Muslim Syiah di Sadr City, timur Baghdad, pada Senin (19/7/2021).
Pejabat kesehatan dan keamanan setempat menerangkan, saat insiden pasar begitu ramai ditambah adanya perempuan dan anak-anak. Pasar Wahailat penuh pengunjung karena kebetulan mereka sibuk mempersiapkan perayaan Idul Adha pada Selasa (20/7/2021).
Dalam klaimnya, ISIS menyatakan salah satu anggota mereka melakukan aksinya dengan mengenakan rompi bom bunuh diri. Namun sebagaimana laporkan CNN, kelompok teroris tersebut tidak memberikan secara rinci bukti klaimnya.
Militer Irak sendiri mengatakan, ledakan bom itu disebabkan peledak terimprovisasi. Meski begitu, polisi masih menginvestigasi penyebab pastinya. Ali Yassin, warga di Sadr City mengungkapkan dia sudah kehilangan harapan bahwa Irak akan menjadi tempat yang aman untuk anak-anaknya.
“Tiada hari berlalu tanpa insiden. Mengapa kami tak bisa hidup tenteram seperti negara lain? Mengapa kami tak bisa hidup damai?” keluhnya.
Pemerintah Irak merespons dengan mengecam serangan tersebut, dan berjanji akan membawa pelakunya ke hadapan hukum. Presiden Barham Salih menyatakan, mereka tidak akan beristirahat hingga menangkap dalang sesungguhnya.
Kolonel Wayne Marotto, juru bicara koalisi Operation Inherent Resolve yang bertujuan membasmi ISIS menyampaikan dukacita. Sementara Sheema Sen Gupta, Perwakilan UNICEF di Irak memeringatkan kekerasan terus menggelayuti anak-anak di Irak.
“Di malam Idul Adha warga Irak meratapi insiden ini. UNICEF menyerukan seluruh pihak bekerja sama dan memastikan anak-anak hidup damai dan tanpa ketakutan,” tegasnya.