Tripoli – ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di selatan Kota Sebha, Libya. Kantor berita kelompok militan, Nasheer memposting pernyataan tersebut di Telegram beberapa waktu lalu.
Dalam ledakan di Libya tersebut, seorang perwira polisi senior tewas. Kelompok itu menjelaskan, salah satu gerilyawan bernama Muhammed El Muhajer, menyerbu pos pemeriksaan pada Senin (7/6).
Gerilyawan tersebut mengendarai sebuah mobil bermuatan bahan peledak. Dia hendak melancarkan aksi bom bunuh diri.
Dikutip dari Reuters, kepolisian setempat mengatakan, ledakan itu menewaskan sedikitnya dua orang. Salah satu korban merupakan polisi.
Tahun lalu, ISIS juga melakukan serangan bom di kota Sebha.
Kekacauan dan kekerasan melanda Libia dalam satu dekade terakhir. Hal itu akibat pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 menggulingkan kepala negara Muammar Gaddafi.
Tetapi dua pihak utama yang bertikai tahun ini menyetujui pemerintahan baru. Pemilihan umum secara nasional akan digelar pada bulan Desember.
Meski disepakati, masih mengalami banyak tantangan. Sebagian besar wilayah masih dikuasai oleh kelompok bersenjata lokal dan tokoh-tokoh kunci tidak setuju pada pengelolaan sumber daya ekonomi Libya.