SURABAYA, KOMPAS.com — Menteri Sosial yang juga Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YTPSNU) “Khadijah” Surabaya Khofifah Indar Parawansa mengingatkan para orangtua untuk melakukan pengawalan terhadap anaknya. Pasalnya, gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sekarang mengincar remaja.
“Seminggu lalu, saya mendapat kabar bahwa ISIS sudah merekrut 500 anak-anak Irak yang berusia 14-15 tahun dan karena ISIS merupakan gerakan internasional, bisa saja mereka juga merekrut remaja kita,” kata Khofifah setelah menghadiri wisuda SMP Khadijah di Surabaya, Kamis (11/6/2015), seperti dikutip Antara.
Tidak hanya ISIS, katanya, anak-anak juga harus dikawal dari berbagai bentuk tindak kejahatan, seperti kekerasan seksual.
“Kalau kita realistis, kekerasan seksual di Jatim itu tertinggi secara nasional. Karena itu, para orangtua juga harus ikut mendukung, jangan semuanya diserahkan ke sekolah,” kata Khofifah.
Menurut dia, pengawalan anak itu khususnya terkait pergaulan di luar sekolah karena di SMP Khadijah sudah mendapatkan pengetahuan secara akademik dan pendidikan karakter. Namun, bila di luar sekolah tidak ada pengawalan, mereka bisa bergerak di luar “pendulum” orangtua.
“Pengawalan itu bisa dengan mengajak interaksi anak serta riyadhoh (pembiasaan spiritual) yang selama ini sudah dibiasakan sekolah. Namun, pengawalan juga bisa dengan mencurigai life style anak kita, apakah barang-barang yang dipakai mahal dan tidak wajar,” katanya.
Khofifah menambahkan, bila anak-anak itu melanjutkan sekolah yang non-agama, pengawalan dan deteksi dini itu harus dilakukan orangtua.
“Jadi, pengawalan itu harus dilakukan secara internal dan eksternal. Saya minta wali murid tetap menjaga,” katanya.
sumber : kompas.com