Irak – Tidak seperti hari-hari sebelumnya, markas besar ISIS kini ramai dengan desas-desus pemberontakan dan kabar pembunuhan terhadap banyak pejabat senior kelompok teroris yang berkeliaran di Irak dan Suriah itu. Abu Bakar al Baghdadi yang mendapuk diri sebagai pemimpin tertinggi ISIS mulai gerah dengan ramainya kabar pemberontakan yang dilakukan para bawahannya.
Pria yang berada di balik berbagai kekejaman ISIS itu pun akhirnya memerintahkan seorang algojo kepercayaannya untuk mencari dan membunuh siapa saja yang berani melakukan pemberontakan, tidak terkecuali para pejabat senior. Algojo itu sendiri kemudian hanya dikenal dengan sebutan pendek, “pria bertopeng dan bersenjata”.
Kabar tentang algojo misterius itu pun sampai ke pemerintah setempat, seorang pejabat di Kementrian pertahanan Irak, sebagaimana dikutip oleh Indian Express (29/02/16) menyatakan, “Seorang teroris yang disebut ‘pria bertopeng dan bersenjata’ menangkap puluhan pemimpin senior ISIS atas perintah al-Baghdadi karena tuduhan pengkhianatan.”
Pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu menuturkan operasi keji dengan mengirimkan algojo untuk menghabisi para petinggi ISIS justru akan memperlemah kekuatan dan konsolidasi organisasi ISIS sendiri. Hal ini tentu kabar baik, karena perlu repot-repot melakukan perlawanan, kelompok ISIS sudah perlahan namun pasti menghabisi dirinya sendiri.
Pembunuhan terhadap anggota sendiri bukan hal baru bagi kelompok teroris ini, tahun 2015 kemarin ISIS membantai setidaknya 13 pejabat senior mereka atas perintah dari Abu Bakar al Baghdadi. Sementara di awal 2016 ini saja ISIS juga telah memenggal 20 kepala anggotanya atas tuduhan melakukan pemberontakan.